Membawa mobil ke bengkel umum, khususnya yang sudah berusia di atas tiga tahun memang banyak dilakoni masyarakat pencinta otomotif. Pun demikian, tidak sedikit yang masih bertahan ke bengkel resmi sebuah showroom merek tertentu. Sejumlah alasan dikeluarkan, mulai dari layanan bengkel resmi yang lebih baik hingga jaminan kualitas sumber daya manusia dan spare parts.
Lalu bagaimana fakta di lapangan? "Masing-masing tentu punya keuntungan bila dilihat dari layanan menyeluruh," bilang Ruslan, juragan Ruslan Motor di kawasan Sentra Autoparts BSD, Tangerang Selatan. Namun, lanjut Ruslan, membawa mobil ke bengkel umum punya dua keuntungan.
Foto: Yulian Lahardi
"Pertama adalah biaya jasa yang jauh lebih murah ketimbang bengkel resmi," tuturnya. Malah lanjut Ruslan lagi, untuk beberapa item pengerjaan terkadang bengkel umum memberikan jasa cuma-cuma. "Tergantung biaya belanja spare parts, apalagi kalau customer sudah menjadi pelanggan," jelasnya lagi.
Pria yang berdomisili di Pamulang, Tangerang Selatan ini juga menambahkan, keuntungan berikutnya adalah pilihan spare parts sejenis juga lebih banyak dengan besaran harga sesuai kemampuan customer. "Termasuk komponen orisinal yang ada di bengkel resmi, juga ada di bengkel umum," ujarnya lagi.
Masih menurut Ruslan, bahkan ada pilihan spare parts sejenis yang memiliki harga lebih terjangkau ketimbang versi orisinal. "Biasa orang menyebutnya dengan KW dan harganya jauh lebih murah," ungkapnya.
Yulian Lahardi
Ruslan memberikan contoh harga koil pengapian sebuah sedan premium bisa kena di atas angka Rp 1 juta tiap unitnya. "Sementara kalau versi non-orisinal cuma Rp 700 ribu hingga Rp 900 ribu," imbuhnya seraya berujar bahwa kualitas sumber daya manusia di bengkel umum bisa sama atau justru melebihi bengkel resmi.
Pilih bengkel umum atau resmi? Dikembalikan lagi ke Anda.