Tak ada satupun yang abadi, kata-kata bijak ini pun dialamatkan pada unit airbag. Seperti yang dilansir oleh The Detroit Bureau (TDB), fitur keselamatan ini ada umur pakainya. Mengenai panjang ataupun pendek umurnya sangat tergantung dengan sistem yang digunakan pada airbag tersebut.
Mayoritas sistem kerja airbag menggunakan inflator kimia dengan amonium nitrat sebagai pemicunya. Gas yang mudah menguap ini, akan menghasilkan panas ketika inflator dipicu. Hal itulah yang menyebabkan kantung udara mengembang.
VIDEO: Airbag Eksternal Sudah Bukan Isapan Jempol Lagi
Namun faktanya seiring berjalannya waktu, amonium nitrat akan alami kerusakan. Terlebih jika ditempatkan di daerah beriklim tropis dan memiliki kelembaban tinggi seperti Indonesia, di mana zat ini akan lebih cepat rusak dibanding daerah beriklim dingin dan kering.
Riset yang dilakukan National Highway Transport Safety Administration (NHTSA), masalah inflator dengan amonium nitrat ini akan mengalami kegagalan 50% pada mobil berusia di atas 10 tahun.
Beberapa persoalan dihadapi di antaranya adalah airbag tidak akan mengembang dengan sempurna dan hal paling buruk adalah tidak mengembang pada waktunya alias terlambat mengembang.
Walau demikian, sampai detik ini belum ada maklumat untuk mengganti airbag saat mobil telah berumur 10 tahun atau dirasa sudah berumur. Senada dengan hal tersebut, M Sigit Yulianto, selaku kepala bengkel Tunas Toyota Jatiwaringin mengatakan bahwa perangkat ini belum ditentukan apakah ada batas waktu pemakaiannya. "Peranti airbag, sejauh ini belum ada arahan lebih lanjut tentang kadaluarsanya. Sejauh ini tidak ada batasan umurnya," sambungnya.
NHTSA mengatakan bahwa tetaplah lebih baik dengan airbag dibandingkan tanpa airbag sama sekali. Rata-rata umur mobil yang digunakan di Amerika adalah 11 tahun dan faktanya, ribuan nyawa terselamatkan setiap tahun oleh adanya airbag.