Renault sudah memiliki APM baru di Indonesia. Merek asal Prancis ini sebelumnya berada di bawah naungan PT Auto Euro Indonesia yang merupakan bagian dari grup Indomobil. PT Maxindo Renault Indonesia kini yang menjadi APM Renault.
Salah satu alasan pihak Maxindo mau menerima 'lamaran' Renault karena aliansi merek ini dengan Mitsubishi dan Nissan dianggap prospektif. Andrew Limbert selaku CEO PT Maxindo Renault Indonesia pun percaya merek barunya ini bisa dapat respon positif di tanah air.
"Yang sangat menarik, pada 2017 aliansi ini (Nissan, Renault, Mitsubishi) mencapai penjualan global sebanyak 10,6 juta unit. Tentunya performa ini sangat mengagumkan dan ini membuat mereka menjadi aliansi otomotif nomor satu di dunia. Dengan adanya aliansi ini banyak sekali keuntungan yang didapatkan. Misalnya dari sisi riset dan pengembangan teknologi, mereka bisa bergabung, dari sisi produksi dan manufacturing di pabrik Nissan bisa membuat merek Renault atau sebaliknya, atau dari platform dan mesin itu bisa sharing," ujar Andrew dalam konferensi pers Senin (21/1) kemarin.
Sementara itu Guillaume Sicard selaku Vice President & Marketing Renault Asia Pacific juga berharap banyak pada perusahaan yang merupakan bagian dari Nusantara Maxindo Group itu.
Group bisnis otomotif ini diyakini pihak Renault sudah punya kemampuan yang harusnya tak perlu diragukan. Dengan digawangi oleh PT Maxindo Renault Indonesia, Renault juga berharap perusahaan ini bisa membuat mereknya yang kecil menjadi maksimal dalam melayani konsumen di tanah air, tak kalah dari pabrikan Jepang.
Renault sendiri merupakan merek mobil Eropa terkemuka yang telah memiliki pengalaman internasional selama 120 tahun. Pihak Nusantara Maxindo Group sendiri mengklaim bahwa sudah punya pengalaman berbisnis otomotif selama kurang lebih 40 tahun di Indonesia.