Mitsubishi Xpander terpantau mengalami kenaikan harga belum lama ini. Walau harganya kian melambung, ternyata PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) mengaku telah berupaya semaksimal mungkin untuk menahannya.
Imam Choeru Cahya selaku Head of MMC Sales and Marketing Group PT MMKSI menyebut ada beberapa faktor yang memaksa Mitsubishi mendongkrak banderol Xpander. Salah satunya adalah kurs Dolar Amerika Serikat.
"Xpander itu kan hampir 70 persen komponennya lokalisasi, tapi ada beberapa komponen yang masih impor. Nah impor itu kan pembeliannya pakai mata uang asing. Terus terang tidak dapat dipungkiri ini ada sedikit pengaruh dari fluktuasi exchange rate USD (Dolar Amerika Serikat)," terang Imam pada Selasa (21/8) lalu.
Padahal kenaikan Dolar Amerika Serikat terhadap Rupiah sudah mulai terjadi sejak beberapa bulan lalu. Namun pabrikan berlogo tiga berlian ini mati-matian menunda kenaikan harga. "Kenaikan Dolar kan sudah sejak beberapa bulan lalu, tapi kami mencoba untuk menaikkan di bulan Agustus," jujur Imam.
Lantas, jika nilai tukar Dolar Amerika Serikat terhadap Rupiah kembali membaik apakah harga Xpander bisa turun? Sepertinya Anda tidak bisa berharap banyak dari jawaban pertanyaan tersebut.
"Belum tentu. Karena exchange rate itu hanya salah satu faktor saja, dan ada faktor-faktor lain (pemicu kenaikan harga Xpander)," jawab Imam.
Dari daftar harga yang kami laporkan, Xpander varian termurah, yakni GLX MT dibanderol Rp 197,1 juta OTR Jabodetabek pada periode Juli 2018. Varian tersebut kini menjadi Rp 199,1 juta OTR Jabodetabek.
Baca juga: Mitsubishi Xpander Dan Pajero Sport Harganya Naik, Tapi Pembeli Berhak Dapatkan Ini