Pabrik Toyota Indonesia telah sukses melaksanakan Toyota Production System (TPS) Jishuken ke-11 bersama dengan 130 vendor alias pemasok lokal lapis kesatu dan kedua. Kegiatan apakah ini?
TPS Jishuken merupakan sebuah program yang bertujuan untuk transfer keahlian dan ketrampilan dari Toyota, dalam hal ini adalah PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), kepada para pemasok. Program ini merupakan salah satu upaya Toyota untuk mempersiapkan rantai pasok dalam menyongsong industri 4.0 yang saat ini tengah menjadi fokus perhatian pemerintah. Pada akhirnya program ini diharapkan dapat memberi kontribusi nyata dalam memperkuat daya saing industri otomotif nasional.
Istilah Jishuken diambil dari 2 kata dalam bahasa Jepang, yaitu Jishu dan Kenkyu yang berarti self-independent investigation atau kemampuan untuk melakukan investigasi permasalahan dan membuat rencana serta aktivitas perbaikannya secara mandiri. Jishuken itu sendiri merupakan salah satu bentuk pelatihan untuk menjamin proses transfer ketrampilan serta peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia yang dilakukan oleh Toyota kepada seluruh pemasok lokal di Indonesia, khususnya mengenai pelaksanaan sistem produksi Toyota (TPS).
Aktivitas TPS Jishuken diperkenalkan pertama kali pada 2007. Kedepannya diharapkan sebanyak 40 perusahaan pemasok lokal lapis pertama akan terlibat aktif dalam program TPS Jishuken untuk menciptakan 40 TPS Leader.
“Aktivitas TPS Jishuken selalu kami tutup dengan aktivitas berbagi pengalaman sehingga kami bisa bersama-sama saling belajar dan mengimplementasikan praktik-praktik terbaik sesuai dengan semangat terus-menerus berkembang dengan terobosan-terobosan dan inovasi baru,” tambah Edward.