Hasil penelitian mobil listrik yang unitnya difasilitasi oleh Toyota Indonesia telah rampung tahap pertama. Pengumumannya telah disajikan di hadapan awak media di kantor Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Jakarta (6/11).
Lantas apa hasil penelitan terhadap Toyota Prius Prime, Prius dan Corolla Altis yang dilakukan oleh Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Gadjah Mada (UGM) itu?
Ternyata penelitan tahap pertama yang memakan waktu 3 bulan ini lebih berfokus terhadap perbandingan konsumsi bahan bakar. Setidaknya demikian yang dilaporkan para perwakilan 3 universitas di atas dan Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto.
“Berdasarkan penelitian, rata-rata mobil listrik jenis hybrid itu bisa hemat 50 persen, sedangkan yang plug-in hybrid bisa lebih hemat lagi hingga 75-80 persen (dibanding Corolla Altis),” kata Airlangga Hartarto.
Dalam kolom hasil konsumsi bahan bakar yang diperoleh 3 universitas tersebut, UGM mencetak kehematan tertinggi menggunakan Prius Prime plug-in hybrid. Tim peneliti UGM bisa menghemat 82 persen BBM dibanding Corolla Altis. Sedangkan pada pengujian Prius, UGM menghemat 52 persen BBM dibanding Corolla Altis.
Sedangkan tim peneliti ITB mencetak kehematan 74 persen pada Prius Prime plug-in hybrid dibanding Altis. Sedangkan pada Prius hybrid menghemat 51 persen BBM dibanding Altis.
Tim peneliti UI yang mencetak kehematan paling rendah. Pada Prius Prime plug-in hybrid diukir kehematan 54 persen dibanding Altis. Sedangkan pada Prius hybrid kehematannya 46 persen.
Kehematan yang tercatat oleh tim peneliti UGM pada pengujian konsumsi BBM Prius Prime plug-in hybrid adalah 38,46 km/liter. Pengujian itu menempuh total jarak 206,40 kilometer dan menghabiskan 5,37 liter BBM.