Ferrari Jakarta selaku APM supercar berlogo kuda jingkrak optimis meraih penjualan yang positif di tengah beberapa fenomena kedatangan hypercar ke Indonesia seperti Koenigsegg dan Bugatti.
Memang saat ini kedua merek tersebut masih masuk dalam keadaan bekas hanya untuk dipamerkan. Meski begitu walaupun nantinya para importir umum (IU ) menghadirkan dan menjual unit baru, atau jika importir umum semakin banyak lahir dan mendatangkan model eksotis sekalipun, Ferrari tak gentar.
Masih kata Arie, baginya persaingan itu sangat baik. Apalagi nama Ferrari yang melegenda di Indonesia jadi jaminan untuk sulit disaingi. "Saya bisa jamin, jika ada orang yang akan membeli supercar pertamanya untuk mewujudkan mimpinya, pasti yang ia pikirkan adalah Ferrari. Karena Ferrari adalah brand terkuat di antara brand supercar lainnya," sambungnya.
Kendati demikian, Ferrari masih memfokuskan penjualannya di pulau Jawa. Area luar seperti Kalimantan memang disebut pangsa yang potensial, namun Arie menyebut punya cara tersendiri untuk mengelolanya.
"Dengan tren membaiknya perekonomian dalam negri tentunya kami optimis akan meraih penjualan yang bagus tahun ini," tutup Arie yang merahasiakan target penjualan merek dagangnya itu.