Hyundai Grand i10 yang keberadaannya kini bersinggungan dengan hatchback LCGC diyakini akan tetap bertahan. Hyundai Indonesia percaya diri bahwa mobil mungil itu akan tetap menuai penjualan yang memuaskan.
"Total penjualan otomotif tiga sampai empat tahun terakhir ini stagnan, apalagi dengan adanya LCGC yang mengambil sekitar 20 persen, pangsa pasar tidak melebar. Tapi ketika pangsa pasar sudah membaik, kita yakin pangsa pasar mobil kecil seperti Grand i10 ini akan berkembang lagi," harap Mukiat Sutikno, President Director PT Hyundai Motor Indonesia (13/7).
Memang, city car andalannya itu bukanlah jadi penyumbang utama pundi-pundi keuntungan Hyundai Indonesia. Maka dengan langkah penyegaran pada Grand i10 diharap mampu menaikkan penjualannya. "Model terlaris saat ini masih diraih H1, kedua adalah Santa Fe dan ketiga Tucson. Grand i10 sendiri masih kecil kontribusinya, sekitar 10 persen," ungkap Mukiat.
Pucuk pimpinan Hyundai Indonesia itu berharap di semester kedua 2017 bisa terjual sampai 30 unit Grand i10 per bulan. "Harapan kita secara total dari Juli sampai Desember nanti bisa terjual sampai 150 unit."
Lantas, dengan harga termurah di kisaran Rp 170 juta, mesin 1.200 cc, dan dimensi kompak, apa yang membuat Hyundai yakin Grand i10 eksis di tengah gempuran LCGC?
"Di Grand i10 safety factor merupakan menu utama. Grand i10 juga produk internasional, di Eropa merupakan produk unggulan, safety factor-nya pun lebih mengacu ke sana. Jadi kasarnya, walau kecil mungil tapi dari segi safety tidak kita korbankan," tutup Mukiat.