Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mulai mengefektifkan operasional Terminal Terpadu Pulogebang di Jakarta Timur. Dalam surat edaran yang ditujukan kepada kepala satuan pelaksana (Kasatpel) tujuh terminal di Jakarta tertanggal 12 Januari 2017, yang salinannya kami terima, Jumat (13/1/2017).
Unit Pelaksana Teknis (UPT) Terminal Pulogebang meminta agar para kepala satpel ketujuh terminal menutup seluruh loket penjualan tiket tiket bus jurusan Jawa Tengah dan Jawa Timur di tujuh terminal di Jakarta. Perintah penutupan dilakukan sampai tanggal 28 Januari 2017 ini.
Di surat edaran tersebut juga diperintahkan agar pengelola terminal tidak melakukan pemungutan retribusi lain terhadap operator bus jurusan Jateng dan Jatim. Ketujuh Kasatpel terminal juga diminta memantau pelaksanaan kegiatan penutupan loket terminal sampai benar-benar berjalan efektif.
Tujuh terminal bus di Jakarta yang ditutup operasionalnya adalah Terminal Grogol (Jakarta Barat), Terminal Tanjung Priok (Jakarta utara), Terminal Pasar Minggu (Jakarta Selatan), Terminal Tanah Merdeka (Jakarta Timur), Terminal Pinang Ranti (Jakarta Timur) dan Terminal Rawa Buaya (Jakarta Barat).
Penumpang di wilayah Jakarta selama ini merasakan kemudahan dalam mendapatkan bus ke kota-kota tujuannya di Jawa Timur dan Jawa Tengah melalui terminal-terminal kecil ini.
Terminal Pulogebang sendiri saat ini sudah dioperasikan sebagai terminal bus AKAP. Sejumlah perusahaan otobus (PO) sudah melakukan aktivitas menaikkan dan menurunkan penumpang dari terminal ini.
Antara lain, PO Sinar Jaya, PO Harapan jaya, PO Pahala Kencana, PO Lorena, PO Akas Asri, PO Gunung Mulia, PO Garuda Mas, PO Haryanto, PO Jaya, PO Madu Kismo, PO Raya, PO Agra Mas dan lain-lain. Selama ini, PO-PO tersebut melakukan penjemputan penumpang dari beberapa terminal kecil dan juga di sejumlah jaringan agen penjualan tiket mereka di wilayah DKI Jakarta.