Sebuah Honda City berpenumpang penuh menjadi sasaran berondongan senjata api petugas kepolisian (18/4). Alasan menerobos razia lalulintas diketahui jadi alasan penembakan yang menewaskan salah satu penumpang. Namun sebuah alasan cukup mengejutkan terlontar dari Kapolres Lubuklinggau.
"Korban luka dan meninggal itu terluka akibat pantulan peluru dari ban mobil yang ditembaki anggota," ungkap AKBP Hajat Mabrur, Kapolres Lubuklinggau, Sumatera Selatan yang dikutip dari Kompas.
Kami pun langsung bertanya pada pakar ban. Apakah mungkin peluru yang mengenai ban bisa memantul kembali?
Istimewa
"Lihat saja pada bannya, ada bekas pantulan tidak? Kalau memang benar (peluru memantul) pasti ada bekasnya," ujar Zulpata Zainal, Proving Ground Manager PT Bridgestone Tire Indonesia melalui pesan singkat.
Masih menurut Zulpata, harusnya ban biasa tak bisa memantulkan muntahan timah panas. "Kalau misal pakai ban RFT (Running Flat Tire), peluru juga akan menembusnya. Setelah itu ban pasti tidak bisa dipakai."
Ban mobil anti peluru memang ada, tapi rata-rata tak dijual untuk umum. Penggunaannya kerap dipakai oleh keperluan militer atau VVIP. Namun sampai berita ini disusun, belum diketahui ban dengan merek dan jenis apa yang dipakai sedan nahas tersebut. Tapi rasanya hampir mustahil kalau mobil tersebut memakai ban anti-peluru. Jika memantul pun, secara fisika tak dimungkinkan berbelok dan lantas mengarah ke kaca mobil. Sebab kaca mobil berada tepat di atas ban.
Sebagai informasi, mobil tersebut ternyata membawa tujuh penumpang dengan satu orang anak kecil. Menurut penuturan dari pihak keluarga penumpang, mobil tersebut akan menuju ke sebuah perayaan pernikahan.
Hingga kini pihak kepolisian mengaku masih menyelidiki kasus tersebut.