Suzuki Ertiga bermesin diesel yang dipastikan hadir tak lama lagi otomatis membuka ingatan kita pada low MPV 7-seater bermesin peminum solar lainnya. Di Indonesia sendiri LMPV diesel memang terbilang sedikit populasinya.
Di antaranya ada yang terus survive, ada pula yang dihentikan penjualannya. Nah, dengan rencana Suzuki Indonesia menghadirkan Ertiga diesel hybrid tentu menambah daftar MPV 7 tempat duduk peminum solar di tanah air di era modern. Tapi dengan teknologi baru, ia sangat berpotensi menjadi mobil terhemat di Indonesia.
Dengan teknologi diesel SHVS (Smart Hybrid Vehicle by Suzuki) yang ditawarkan harusnya ia jadi primadona baru dalam alternatif pilihan MPV ekonomis. Apalagi SHVS yang disebut-sebut bisa membuatnya lebih irit 50 persen dibanding Ertiga bensin, ia berpotensi menggerus pasar Toyota Avanza, Honda Mobilio dan rival-rivalnya.
Namun memang berbicara tentang low MPV diesel, Chevrolet Spin diesel yang rakitan Indonesia pernah dijual beberapa tahun lalu dengan banderol sekitar Rp 219 jutaan. Sebuah harga yang terbilang berbahaya untuk mengacak-ngacak penjualan Toyota Avanza. Tapi respons pasar tak begitu bagus. Bahkan sekarang Spin bensin dan diesel tak lagi dijual.
Satu kelas di atasnya, Isuzu Panther pernah menggebrak pasar di 1990-an dengan kehematan mesin dieselnya. Sayang, pengembangan Panther berlangsung sangat lambat sehingga tak bisa mengimbangi rivalnya yang makin modern.
Ertiga diesel yang akan pakai unit 1.500 cc diesel plus sokongan SHVS tentu siap meraup potensial konsumen yang ditinggalkan Spin diesel, serta penggemar mesin diesel Panther yang kecewa karena produk barunya tak kunjung hadir.
Tapi perlu diingat, Ertiga diesel akan dibanderol di atas Rp 224 jutaan, yang artinya lebih mahal dari Spin diesel. Meski begitu Suzuki memang punya jaringan servis lebih kuat. Lantas masih mungkinkah Ertiga diesel jadi primadona baru di low MPV? Punya pendapat? Silakan tulis di kolom komentar.
Baca juga:
Chevrolet Spin Facelift 2017 Siap Muncul, Sayang Bukan Di Indonesia