Perjalanan di Bali bertajuk Explore Dewata 2016, bersama PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB), di Bali (10-13/5) lalu, memberikan impresi berkendara dengan Mitsubishi All New Pajero Sport kepada puluhan media nasional.
Selain mencoba Dakar, Otodriver juga mencoba varian Exceed, yang grade-nya lebih rendah. All New Pajero Sport Exceed ini, masih menggunakan mesin dan transmisi seperti pandahulunya.
Mesin 4D56 common-rail, turbo intercooler, bertenaga maksimum 136 dk/4.000 rpm dengan torsi puncak 324 Nm/2.000 rpm, serta dengan transmisi otomatik 5 percepatan.
Terus terang, hal ini sedikit mengusik pikiran, karena sebelumnya varian Dakar yang dicoba terlebih dulu. Kali ini, dengan spesifikasi yang cukup signifikan dari segi performa mesin, tentu yang terpikirkan sisi ‘fun to drive’ akan berbeda.
Dakar dipasarkan (on the road, Jabodetabek) Rp 496 juta, sedangkan Exceed, Rp 446 juta. Selain mesin, selisih di kisaran Rp 50 juta itu mencakup perbedaan beberapa fitur di dalamnya.
Seperti AC tidak dual zone (pengatur suhu berbeda antara kiri-kanan), meski masih tetap dengan double blower, sehingga tetap sejuk merata. Kemudian, penyetel bangku pengemudi tidak elektris. Perpindahan transmisi juga tak dilengkapi paddle shift, meski Sport Mode tetap ada. Begitupun rem parkir, masih menggunakan tuas, tidak menggunakan tombol elektrik.
Tetapi hal-hal utama yang dirasakan langsung, seperti posisi duduk, nilai ergonomis dan tentunya handling pastilah sama dengan Dakar.
Sehingga justru di situlah, timbul semangat mencoba All New Pajero Sport Exceed ini.
Apalagi, rute kali ini lumayan menantang, dari Gilimanuk ke Bedugul yang penuh tanjakan dan jalan berkelok-kelok.
Oya, satu hal lagi perbedaannya, Exceed tidak menggunakan Keyless Operating System seperti Dakar. Sehingga minus tombol Start/Stop Engine dan perlu memutar anak kunci untuk menghidupkan mesinnya. Sementara untuk membukan kunci pintu mobil sih, sama-sama keyless entry. Hanya saja tombol di gantungan kunci perlu dipencet terlebih dulu.
Dari kawasan Taman Nasional Bali Barat, melalui sedikit jalan berlubang dan bergelombang di sekitar Naya Gawana Resort tempat rombongan menginap semalam sebelumnya. Terasa bantingan suspensi Exceed tak ada bedanya dengan Dakar.
Giliran jalanan muluspun, masih sama, baik handling maupun ayunan suspensinya. Mantap namun tidak keras. Hanya memang, soal tarikan mesin, sangat terasa, walaupun masih tergolong kuat, namun Dakar memiliki mesin yang lebih powerful dibandingkan Exceed. Tentu saja, saat ini All New Pajero Sport Dakar masih yang teratas soal tenaga mesin di kelasnya.
Perjalanan pun berlanjut, setelah jalan lurus dan datar, kini menjumpai jalan tak terlalu lebar yang menanjak dan berkelok-kelok. Di sinilah saatnya melepas rasa penasaran.
Memang, karena sebelumnya menggunakan mesin yang lebih bertenaga, ketika mengendarai di rute menanjak, agak terasa perbedaannya. Tarikan mesin tak terlalu responsif dengan injakan pedal gas. Namun, hal ini hanya berimbas dari kinerja mesin yang tanpa VGT (Variable Geometry Turbocharger), memang tipikal turbo Fixed Geometry, ada semacam jeda yang kerap disebut turbo-lag.
Pada mesin dengan VGT gejala ini yang dieliminasi, dengan bilah tambahan yang bergerak dengan bermacam-macam sudut (variabel).
Tetapi, tak kehabisan akal tentunya, agar tetap terus bertenaga, pengemudi harus menjaga putaran mesin yang membuat turbo terus memberikan embusan tenaga yang lebih konstan.
Bagaimana caranya? Gunakan saja fasilitas Sport Mode pada tuas transmisi. Dengan begitu putaran mesin bisa ‘ditahan’ dengan menggunakan gigi persneling secara manual.
Tanjakan terjal, cukup ditahan pada posisi 2 dan 3 saja dari transmisi 5 percepatan itu. Alhasil Exceed melaju tanpa hambatan. Tanjakan makin terjal setelah tikungan tajam? Pindahkan saja terlebih dulu menuju pernseling 1, lantas siap melaju lagi. Tenaga lantas seolah tak putus-putus, seiring perpindahan transmisi yang berikutnya. Namun, jika tidak terburu-buru cukup posisikan saja pada ‘D’ saja.
Perpindahan manual ini bisa juga dimanfaatkan untuk menambah engine brake di jalan menurun yang sangat curam. Deselerasi dari mesin akan meringankan beban rem, terutama ketika tunggangan sedang membawa beban berat.
Dapat disimpulkan, meski ada perbedaan fitur antara Mitsubishi All New Pajero Sport Dakar dan Exceed, keasyikan berkendara SUV ini boleh dikatakan sama, asal paham dengan karakternya masing-masing.