Kejutan dengan meluncurkan bus terbaru dan lini motorhome, menandai eksistensi 45 tahun perusahaan karoseri asal Ungaran, Semarang, Jawa Tengah itu.
3 tahun yang lalu
Sempat muncul di akun instagram akan meluncur di IIMS 2022 lalu, ternyata peluncuran bus baru dari Karoseri Laksana dilaksanakan di markasnya di Ungaran, Jawa Tengah.
Tidak saja membuat bus antar-kota maupun pariwisata, karoseri Laksana juga membuat bus dengan kebutuhan khusus, seperti bus karyawan pertambangan ini.
Karoseri Laksana menjadi pemenang Kontes Livery dan Desain. Berbasis Mercedes-Benz OF 917, bus Combi Suites ini menawarkan kenyaman dan dilengkapi fitur sesuai kondisi pandemi.
4 tahun yang lalu
Sebelumnya Suites Combi disiapkan untuk kontes livery dan interior bus dari Daimler Commercial Vehicles Indonesia (DCVI). Sehingga baru sebatas tahap sketsa saja.
Dari sisi eksterior, Tourista XL Luxury Class masih mengandalkan basis desain Tourista XL Double Glass. Namun ada peranti tambahan berupa rak sepeda.
Karoseri Laksana asal Ungaran, Jawa Tengah pekan ini merilis bus baru yang mengandalkan body Legacy SR2 tapi versi single glass.
Ketiga bus berwarna coklat dengan livery merah-putih tersebut hasil re-body karoseri Laksana, Ungaran. Langkah tersebut merupakan peremajaan dengan mengganti karoseri lamanya dengan bodi baru.
Pekan lalu, karoseri Laksana asal Ungaran, Jateng mulai mengenalkan bus berjuluk Nucleus 5. Bus tersebut diklaim sebagai medium bus pertama di Indonesia yang berlantai rendah.
Secara keseluruhan, tampilannya terbilang imut dan futuristik. Kesan imut hadir dari warna dan desain atapnya yang tinggi namun memiliki roda mungil.
Rancangan ini membuat bus OF917 ini cocok juga sebagai armada perjalanan jauh. Seperti apa?
Bus Ashok Leyland ini menampilkan kelas sleeper dengan balutan bodi ala Legacy SR2 Suites Class garapan karoseri Laksana, Ungaran. Tentu bukan benar-benar buatan Indonesia.
Basis bodinya Legacy SR2 Double Decker yang juga dipasarkan di Indonesia. Namun ada sederet perbedaan untuk menyesuaikan kebutuhan di sana.
Selain front fascia yang dicontek, bagian samping hingga panel kaca sampingnya juga mirip.
Bus ini dikembangkan Sumber Alam yang bekerja sama dengan Karoseri Laksana dan dibantu oleh Universitas Diponegoro (UNDIP). Serta dipandu oleh Komite Nasional Keselematan Transportasi (KNKT).