OTODRIVER- Pada saat ini tak jarang mobil dibekali dengan ban serep dengan ukuran yang lebih tipis dan kecil dari ban standar lainnya. Adapun ban serep ini disebut sebagai space saver tire. Sesuai dengan namanya perangkat ini punya ukuran lebih ringkas, sehingga tidak memakan ruang, memberikan ruang kabin yang lebih luas.
Dari ukurannya tersebut, ban ini hanya bisa digunakan dalam kondisi tertentu saja dan dalam waktu yang sifatnya sementara.

“Ban ini hanya digunakan untuk sementara waktu sampai ban ukuran aslinya dapat diperbaiki dan digunakan kembali,” terang Product Marketing Manager PT Michelin Indonesia, Mohammad Fachrul Rozi saat dihubungi Otodriver belum lama ini.
“Ini hanya untuk kondisi darurat saja dan karena punya load index lebih rendah dari ban standarnya, maka kecepatannya pun harus dibatasi, maksimal hanya 80 km/jam saja,” lanjut Rozi. “Bahaya dan sangat berpengaruh pada performa cengkraman,” sahutnya.
Berikut lima hal yang harus diperhatikan pengguna space saver.
- Space saver tire hanya digunakan sebagai ban cadangan saja. Tidak bisa digunakan sebagai ban permanen.
- Hanya bisa digunakan pada kecepatan maksimal 50 mph atau 80 km/jam. Bahkan saat hujan kecepatan puncaknya diharuskan di bawah 80km/jam.
- Jarak tempuh maksimal adalah 80 kilometer dan harus segera diganti dengan ban full size tire (ban ukuran normal kendaraan).
- Ban space saver hanya digunakan pada roda belakang. Hal ini untuk mengurangi ketidakstabilan pada roda depan sebagai penentu arah. Apabila ban depan mobil FWD bocor, maka ban belakang mengganti posisinya dan baru space saver dipasang di bagian belakang.
- Lebih berhati-hati saat menggunakan ban space saver, karena cengkramannya jauh lebih kecil dibanding ban standarnya. Ia hanya punya cengkraman 15% lebih kecil dibanding ukuran normal. (SS)