Salah satu kecelakaan besar di laut yang melibatkan kapal super tanker Exxon Valdez disebabkan oleh hal yang nampak sepele.
Kejadian yang terjadi pada 1989 dengan 40 juta barel minyak mentah yang mencemari lautan terjadi karena sang kapten kapal mengalami microsleep, alias ketiduran dalam waktu sekejap. Namun ternyata waktu yang seolah hanya sekedipan mata ini mampu menimbulkan kerugian dan kerusakan yang besar.
Celakanya, microsleep ini seringkali menjadi biang kecelakaan di kendaraan bermotor di jalan raya dan hal tersebut terjadi di seluruh dunia.
Microsleep dapat diartikan sebagai tertidur dalam waktu sekejab. Hal ini disebabkan oleh faktor fisik berupa kelelahan.
Menurut Profesor William C Dement, pakar ilmu tidur dan juga pendiri Sleep Research Center di Universitas Stanford di California Amerika Serikat mengatakan bahwa saat mengantuk, sebagian dari otak kita sebenarnya sudah dalam kondisi tertidur bahkan ketika mata terbuka sekalipun.
Beberapa tanda-tanda gejala microsleep antara lain, tatapan mata kosong, kehilangan fokus, tidak mampu mencerna kejadian di beberapa menit terakhir dan tanda-tanda tersebut hadir disertai dengan rasa kantuk yang hebat.
“Andai anda merasakan ciri-ciri tersebut jangan ditunda segeralah mencari tempat yang aman dan untuk tidur setidaknya 20 menit (nap power),” terang Catur Wibowo Trainer 4x4 di ORD Training Center.
“Hal ini merupakan penyegaran paling efektif untuk atasi masalah kantuk,” sambungnya. Catur menambahkan bahwa menyetir dalam kondisi letih atau mengantuk tidak bisa ditolerir. Kehilangan kesadaran walau sedetik resikonya fatal.
Berdasarkan beberapa sumber, kecelakaan jalan raya dikarenakan oleh microsleep disinyalir meningkat seiring dengan kondisi jalanan yang semakin halus dan lurus dengan maraknya pembangunan infrastruktur jalan di Indonesia.
Jadi jangan paksakan untuk berkendara apabila anda merasa mengantuk.