Istilah memanasi mesin seolah jadi bagian dari ritual di dunia otomotif. Setiap hari terutama saat pagi sebelum dijalankan, mobil biasanya masuk sesi pemanasan barang beberapa menit.
Lalu masih relevankah ritual seperti ini?
“Memanasi mesin sebelum mobil digunakan boleh saja. Namun harus paham dulu tujuan dari ‘memanasi’ tadi,” terang Rifat Sungkar saat dijumpai secara online dalam acara Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) MMKSI Virtual Interview, Kamis (09/09).
“Tujuan dari memanasi tadi sebenarnya memberi kesempatan bagi oli mesin untuk bersirkulasi dengan baik hingga melumasi bagian-bagian dari mesin,” terang pembalap nasional ini. “Namun karena saat ini mesin-mesin modern telah menggunakan pelumas yang lebih encer dan mesin lebih presisi, maka tidak lagi diperlukan waktu yang lama untuk melakukan pelumasan sempurna,” sambungnya.
Dengan oli yang lebih encer, maka sirkulasi pun dapat dilakukan lebih cepat dibandingkan dengan mesin lawas yang rata-rata masih menggunakan oli yang lebih kental.
Walau demikian, Rifat setuju jika kita boleh saja menyempatkan walau hanya 1 menit untuk memanasi mesin dengan tujuan agar pelumasan pada mesin terjadi dengan sempurna.
“Sebaliknya, bagi mesin turbo, sebaiknya kita tidak langsung mematikannya begitu selesai digunakan. Kita beri waktu sekitar 1 menit supaya unit turbo berada tidak terlalu tinggi putarannya,” jelas pembesut Xpander AP4 ini.
“Diberi waktu kira-kira 1 menit ini tujuannya supaya putaran kincir pada turbo telah melambat dan dengan demikian, mesin menjadi lebih awet,” tutupnya.