Untuk membuat tampilan mobil lebih manis atau beda dari lainnya, biasanya pemilik mengganti beberapa bagian standar bawaan pabrik, salah satunya pelek. Namun jika ingin mengganti pelek harus hati-hati jangan asal memilihnya.
Sebab seperti yang dikatakan Direktur Marketing HSR Wheels, Hendra Wijaya, jika salah pilih pelek bisa saja akibatnya ban mobil akan sering kempis. Kondisi seperti itu biasa disebut pin hole dan sumber penyakitnya adalah dari pelek.
"Jadi kalau sudah diisi angin dalam seminggu tapi kempis lagi, dipompa seminggu kempis lagi. Nah itu biasanya ada pin hole. Lubang sebesar jarum. Itu dari pinggang pelek biasanya. Ada beberapa kasus seperti itu gitu. Itu kalau inspeksi di pabriknya engga baik," ujarnya kepada wartawan, di Jakarta, Kamis lalu (23/1).
Masalah tersebut agak sulit jika dilihat dengan sekilas saja. Kata Hendra salah satu cara untuk mendeteksi pin hole adalah dengan cara pelek direndam dalam air. Jika terbukti pelek itu bermasalah nantinya akan timbul gelembung kecil, seperti ban bocor.
"Itu biasanya harus langsung kita ganti," katanya.
Lanjut Hendra mengatakan selain pin hole, kasus lainnya yang cukup sering ditemui karena cacat produksi adalah jika mobil menabrak lubang yang tidak parah atau jalanan yang tidak rata, namun pelek peyang atau retak. Padahal kecepatannya sudah dikurangi.
"Misalnya pemakaian normal, tiba-tiba nabrak lubang yang biasa aja, terus tiba-tiba peyang atau pecah. Pecahnya tuh keliling, crack-nya keliling, itu biasanya juga cacat produksi. Biasanya kalau yang bagus, harusnya cuma peyang saja. Jadi kalau peyang saja itu sama dengan pelek bagus. Itu yang harus diperhatikan poinnya. Tapi kalau misalkan hit, then crack, itu biasanya cacat produksi dan harus kita ganti," pungkasnya.
Apakah terjadi juga pada mobil Anda?