Sistem injeksi elektronik jamak digunakan pada mobil sejak tahun 90-an. Salah satu syarat agar sistem injeksi ini bekerja optimal, maka bagian paling vital yakni injektor yang harus terawat dan dijaga kondisinya.
Melalui perangkat inilah bahan bakar disemprotkan ke ruang bakar, kesempurnaan semprotan bahan bakar ini sangat berpengaruh pada performa dan konsumsi bahan bakar. Perangkat yang bekerja dengan optimal maka bahan bakarnya semakin irit dan sempurna performanya.
Seiring waktu dan kondisi terjadi timbunan kerak atau kotoran pada unit injektor, sehingga perlu treatment supaya tetap bekerja secara optimal.
“Injektor mesin bensin pada bekerja secara elektris dengan menggunakan magnet yang membuka-tutup katup di dalamnya. Kebersihan saluran pada injektor tentu mempengaruhi aliran bahan bakar yang akan disemprotkannya ke dalam ruang bakar,” terang Sugiyanto dari Yans Speed, Pondok Bambu, Jakarta Timur. “Selain itu faktor usia perangkat memberikan pengaruh juga pada kemampuan kinerjanya,” lanjut pria yang akrab disapa Yanto ini.
Supaya dapat bekerja dengan optimal, injektor perlu dibersihkan dan disamakan tekanan pada tiap unit injektor yang dikenal sebagai kalibrasi. Diawali dengan melakukan proses ultrasonic yakni proses pembersihan saluran injektor yang rata-rata memiliki lobang yang sangat kecil dan lembut.
Proses ini menggunakan aliran listrik yang disambungkan pada tiap injektor dan dialiri dengan bahan bakar. Melalui proses ini pembersihan injektor dimulai.
Selanjutnya masing-masing injektor dites dengan melakkan penyemprotan bensin ke dalam tabung ukur, masing-masing satu sesuai dengan jumlah injektor yang diuji.
Mode pengetesan terdiri atas pengkabutan dan volume debit semburan. Melalui pengetesan dalam kurun waktu tertentu maka dapat dilihat volume hasil dari pengetesan itu. Proses ini dilakukan beberapa kali sampai didapatkan volume yang sama antara tabung satu dengan lainnya. Apabila terdapat perbedaan volume setelah beberapa pengetesan, maka dipastikan ada yang unit injektor yang harus diganti.
Beberapa hal injektor tidak bekerja dengan optimal, yakni terdapat sedimen kerak yang sudah terlalu keras atau terjadi kerusakan pada unit injektor baik itu mekanikal ataupun elektrikal.
Yanto mengingatkan, bahwa melakukan penggantian secara parsial (diganti bagian yang rusak saja) tidak disarankan karena hasilnya tidak akan sama antar injektor lama dan baru.
“Injektor harus diganti serempak untuk mendapatkan hasil yang maksimal,” tutupnya.