Minyak rem merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kinerja rem. Salah satu sifat minyak rem DOT 3 ataupun DOT 4 adalah menyerap air (Higroskopis). Kecuali minyak rem DOT 5 yang berbasis material Silikon. Hanya saja DOT 5 tidak digunakan secara luas salah satunya karena membutuhkan peranti rem yang beda dengan dua standar sebelumnya.
DOT sendiri merupakan kepanjangan dari Departement Of Transportasi, milik Amerika Serikat, di mana standar yang diberlakukannya menjadi referensi berbagai badan di seluruh dunia.
Balik ke minyak rem. Sifat minyak rem yang menyerap air tadi, menyebabkan pabrikan menyodorkan beberapa ukuran botol sesuai dengan kebutuhan. Tujuannya agar konsumen bisa membeli minyak rem sesuai dengan kebutuhannya, tidak lebih dan tidak kurang.
“Minyak rem yang sudah dibuka segelnya lalu disimpan punya potensi lebih besar terkontaminasi air dibanding dengan minyak rem yang ada di dalam sistem rem kendaraan,” terang Taqwa Suryo Swasono, salah satu penggiat otomotif dalam suatu workshop yang digelar oleh Prestone di Tangerang beberapa waktu silam.
“Jika botol minyak rem sudah dilepas segelnya, maka besar kemungkinan akan menyerap air dari udara. Jadi bisa dibilang setelah beberapa jam setelah dibuka, proses penyerapan air sudah dimulai,” tambahnya.
Karenanya Taqwa mewanti-wanti agar tidak menggunakan minyak rem yang sudah dibuka tersebut walau hanya untuk menambah. “Beli saja sesuai dengan kebutuhan dan sebisa mungkin minyak tersebut habis tak bersisa sekali buka botol,” tutupnya.