Tren maupun teknologi lampu mobil terus berkembang secara signifikan. Seperti lampu jenis LED (Light-Emitting Diode) yang semakin banyak diadopsi oleh berbagai produsen kendaraan pada produk terbarunya. “Teknologi LED di masa depan akan mendominasi sistem penerangan pada mobil. Mulai dari lampu pada bagian eksterior hingga interior,” buka Lily Hernawan selaku Direktur Sampurna Part Niaga (SPN), distributor lampu Autovision di Indonesia.
Tak sekadar lampu LED yang banyak digemari konsumen, lampu model HID (High Intensity Discharge) pun menjadi pilihan favorit. "Masing-masing memiliki keunggulan dan keduanya bisa memenuhi selera," jelas Alux Rachmat, spesialis lampu HID dan LED dari RC Motorsport di kawasan Komp Pusri Blok C No 9, Jakbar.
Foto: Yulian Lahardi
Nah, apa yang menjadi keunggulan dari masing-masing peranti pencahayaan tersebut?
"Lampu LED lebih hemat energi serta usia pemakaian yang lama," jelas Lily lagi. Selain itu lampu LED mampu menghasilkan pencahayaan serta sinar yang baik. "Daya tariknya tak hanya di situ, inovasi yang tiada henti, membuat lampu LED memiliki banyak pilihan warna. Sehingga pemilik mobil bisa menambah kesan stylish pada mobil kesayangan," ujarnya.
Kemudian lampu jenis LED memiliki kualitas material yang baik serta sistem pendingin yang sempurna sehingga usia pakainya bisa mencapai 20 ribu jam. Kelebihan LED lainnya, lebih bersahabat untuk rumah lampu khususnya penerangan dengan pembiasan reflektor karena tidak menimbulkan panas berlebih ketimbang HID.
Namun, ada beberapa pemilik mobil masih mencari HID lantaran tipe varian Kelvin-nya masih variatif dan sangat cocok dipakai di lampu proyektor.
Sekadar catatan bahwa HID merupakan jenis lampu yang memanfaatkan media gas sebagai penghasil cahaya. Prinsip kerjanya, emisi-elektron yang bergerak dari katode menuju anode akan menumbuk media gas yang terdapat dalam tabung hampa udara. Tumbukan ini akan melepaskan energi berbentuk cahaya. Gas yang umum digunakan adalah Xenon, makanya lampu HID akrab disebut lampu Xenon.
Umumnya HID tersedia dalam berbagai pilihan warna cahaya, mulai dari 3.000 K (Kelvin), 4.300 K, 6.000 K, 8.000 K, 10.000 K, 12.000 K, 16.000 K dan 25.000 K. Temperatur warna 3.000 K berwarna kuning pekat, cocok digunakan kondisi cuaca berkabut ataupun hujan deras.
Cahaya 4.300 K berwarna putih kekuningan, sementara cahaya 6.000 K menghasilkan warna putih dan 8.000 K berwarna putih kebiruan. Penggunaan temperatur warna di atas 8.000 K kurang dianjurkan, karena daya penetrasi cahaya saat hujan deras maupun kabut semakin berkurang.
Rumusan sederhananya, semakin tinggi derajat temperatur warnanya, semakin putih atau biru cahaya yang dihasilkan. Bergantung gas yang terkandung dalam bohlam. Tapi produk terkini lebih dominan memancarkan sinar keputihan.
Istimewa
Sementara itu Dian Yulianto, owner workshop Solo Putra Ban ikut urun rembuk menyoal lampu LED dan HID ini. “Saat ini produk yang paling laris yakni jenis LED dan pilihan keduanya yaitu HID. Alasan pemakaian lantaran pemilik mobil ingin upgrade dalam sektor penerangan,” ujar pria yang berkantor di Jl. Perintis Kemerdekaan No. 50, Solo, Jawa Tengah.