Salah satu yang menjadi sebab meroketnya pengguna mobil bertransmisi matik di Indonesia adalah kemacetan jalan yang sudah sedemikian akut.
Walaupun bukan lagi sebagai barang baru, namun transmisi dengan torque converter masih menjadi mayoritas transmisi yang ditawarkan oleh pabrikan.
Jenis transmisi matik yang satu ini kondisinya sangat tergantung pada converter dan juga oli transmisinya. Salah satu yang wajib mendapat perhatian adalah kondisi oli transmisinya.
“Automatic Transmission Fluid (ATF) atau oli transmisi matik dapat diibaratkan sebagai darah bagi transmisi matik. Diperlukan pengecekan berkala untuk mengetahui kondisinya,” jelas Suparno dari Putra Magetan Workshop di bilangan Jatiwaringin Jakarta Timur.
Parno mengatakan bahwa pengecekan ada yang harus benar-benar diperhatikan untuk mengecek kondisi oli transmisi secara akurat.
1. Saat pengecekan, mobil harus diparkir di tempat yang rata. Tujuannya agar mendapatkan ketinggian oli yang paling ideal. Oli transmisi dicek dalam kondisi mobil nyala dan mesin idle.
2. Masukkan posisi shifter pada semua gate P,R,ND,1 dan 2 atau P,R,N,D,S,L. Masing-masing posisi ditahan selama 2 detik. Hal ini ditujukan supaya solenoid dan jalur body valve terisi oli dengan sempurna.
3. Cabut dipstick oli transmisi dari posisinya dan bersihkan bagian batang yang tercelup oli dengan tissue/kain bersih.
4. Masukkan kembali dipstick hingga masuk sempurna dan tarik kembali.
5. Baca level oli yang tertera pada dipstick. Umumnya pada dipstick terdapat keterangan Cool dan Hot. Kondisi normal ada di antara Minimal dan Maksimal pada posisi Hot.
6. Lakukan penambahan oli transmisi jika berada di bawah kondisi tersebut.