Ada kalanya Anda mengalami masalah pada mobil dan mau tidak mau harus menggunakan jasa derek. Tapi bagaimana ya sebenarnya cara menderek yang benar? Sebab, dari kegiatan menderek mobil ternyata punya potensi merusak komponen bumper maupun mekanisme penggerak.
"Beda jenis mobil, beda cara menariknya." ujar Agus, pengelola CLY Towing Service yang berada di bilangan Ciledug, Tangerang (5/1). Menurutnya cara menderek tiap mobil berbeda-beda, hal ini dikarenakan masing-masing mobil memiliki sistem penggerak roda yang berbeda. "Ban atau roda terhubung dengan sistem penggerak mobil yang harus diperhatikan jangan sampai rusak ketika mobil diderek." imbuhnya.
Secara umum, sistem penggerak mobil terbagi menjadi empat jenis yaitu penggerak roda depan (FWD), penggerak roda belakang (RWD), penggerak empat roda (4WD) dan penggerak semua roda (AWD). Untuk mobil berpenggerak roda depan, bagian depan mobil yang harus diangkat karena roda belakang tidak terhubung dengan sistem penggerak. Begitupun sebaliknya untuk penggerak roda belakang, yang harus diangkat adalah roda belakang. "Misalnya Toyota Avanza, karena dia berpenggerak roda belakang, maka harus diderek dari belakang." ujar Agus.
Lantas bagaimana dengan sistem penggerak 4WD dan AWD? Untuk mobil 4WD seperti SUV dan Jip, harus dilihat sistem penggerak utamanya, apakah berada di depan atau di belakang, kemudian pastikan poros gardan yang menghubungkan roda depan dan belakang dalam keadaan netral. Hal ini untuk mencegah poros gardan atau driveshaft berputar dan berpotensi terjadi kerusakan.
"Untuk mobil dengan penggerak AWD, sebaiknya tidak diderek tapi digendong menggunakan truk towing," tambahnya. Ini dikarenakan mobil dengan penggerak AWD memiliki empat roda yang terhubung dan berputar di waktu yang bersamaan, sehingga apabila diderek dengan dua roda saja, kemungkinan besar dua roda lainnya yang berputar akan merusak sistem penggerak termasuk poros gardan dan transmisi.
Kecepatan menderek ternyata juga bisa mengakibatkan kerusakan komponen mobil. "Karena ketika diangkat mobil miring dengan sudut yang cukup tinggi, sehingga apabila diderek pada kecepatan tinggi dan terkena jalan yang tidak rata dapat mengakibatkan kerusakan komponen. Sebaiknya tidak lebih dari 30 sampai 40 km per jam," tutupnya.