Kemacetan yang menjadi-jadi menuntut perangkat radiator mobil selalu kerja optimal untuk menjaga suhu mesin tetap ideal. Salah satu yang krusial dalam hal ini adalah air radiator yang jadi unsur penting dalam mendinginkan mesin.
Maka dari itu, merawat radiator pun jadi salah satu hal wajib agar kerja mesin mobil tersayang Anda tetap oke dan optimal. Sebab, jika alpa dalam merawat radiator bukan tak mungkin komponen tersebut malah jadi malapetaka saat berkendara.
Iyong yang merupakan Product Specialist PT Laris Chandra, pemasok resmi air radiator merek Prestone, yang bertemu OtoDriver di AutoPro 2017 (24/2) memandu tips seputar radiator, khususnya air radiator. Sebab, air radiator adalah salah satu komponen yang bisa ditangani sendiri di rumah.
1. Pantau terus suhu ideal
Saat baru sebentar berkendara, sekitar kurang dari 15 menit, pantau indikator suhu mesin. Jika indikator menunjukkan suhu melebihi normalnya maka dipastikan radiator bermasalah. Kemungkinan besar air radiator berkurang.
2. Jangan isi radiator dengan air keran
Jika di tengah perjalanan air radiator berkurang, Iyong mewanti agar menambahkannya dengan air mineral. "Karena air keran punya kandungan asam yang tinggi, tidak dengan air mineral yang aman bagi material radiator," tukasnya. Namun setibanya di rumah atau bengkel segera kuras radiator tersebut dan isi dengan air radiator anjuran pabrik.
3. Pantau selalu reservoir
Biasakan memantau air radiator cadangan di wadahnya (reservoir). Jika volume air di bawah batas minimum maka segera tambahkan. "Tapi harus ditambahkan dengan air radiator juga, bila perlu yang sejenis dan se-merek. Jangan pakai air keran atau mineral," tambah pria paruh baya ini.
4. Jangan langsung buka penutup radiator
Jangan pernah langsung membuka penutup radiator setelah mesin mobil mati, jika nekat maka air radiator yang mendidih akan menyembur ke atas. Ini tentu sangat mencelakakan. Maka tunggu beberapa menit sampai mesin mobil menurun suhunya.
5. Pastikan tak ada benda asing
Pastikan tak ada benda asing seperti kerikil ataupun plastik yang tersangkut di sela radiator. Benda asing yang menutup penampang radiator bisa membuat angin dari depan yang akan mendinginkan radiator malah terhambat. Malah, kerikil atau benda keras semacamnya yang terlontar dari jalanan bisa membuat kebocoran radiator.
6. Efek menggunakan air keran
Baik mencampur radiator coolant dengan air keran atau bahkan mengisi radiator dengan air keran sampai 100 persen akan membuat gejala oksidasi timbul. Tentunya hal itu akan membuat komponen radiator terserang karat. Ini bisa diketahui dengan mengkeruhnya air radiator. "Dampaknya bisa jadi water pump-nya rusak dan bisa juga akan ada kebocoran," tutup Iyong.
7. Miliki stok air radiator
Biasakan miliki stok air radiator di rumah. Hal ini agar mempermudah saat air radiator mobil Anda berkurang maka bisa segera ditambahkan tanpa perlu mencari-cari ke tempat lain.
8. Hindari membuntuti kendaraan terlalu dekat
Kisi-kisi radiator terbuat dari material sangat tipis dan mudah berubah bentuk. Hindari membuntuti mobil terlalu dekat, apalagi di jalan berkerikil. Siraman batu kecil dari mobil depan, walau tak membocorkan radiator, bisa membuat kisi-kisi itu bengkok. Bila hanya sekali dua kali mungkin tidak masalah. Tapi bila terlalu sering dihujani kerikil, bisa banyak kisi bengkok dan mengurangi efektivitas pendinginan radiator.
9. Periksa Usai Terjang Banjir
Bila Anda baru saja melewati banjir yang ketinggiannya sampai ke radiator, periksalah setelah melewati air. Sampah plastik bisa saja menempel di kisi radiator. Lepaskan sampah-sampah tersebut dari radiator. Bila terlalu banyak yang menempel, radiator akan kekurangan pasokan angin dingin dan mesin bisa kepanasan.