Kerusakan jok yang dibungkus kulit biasanya adalah sobek di bagian bawah dan sandaran punggung. Tapi bagian jok tempat memposisikan pangkal paha memang kerap terlihat cepat rusak. Ternyata hal ini ada kaitannya dengan busana.
Produsen pembungkus jok kulit sintetik aftermarket, MBTech bahkan tak menampik terkait hal tersebut. Beberapa fakta pun diungkap oleh Dana Iswanto, Brand Manajer PT Polystar International yang menaungi merek MBTech.
"Jok kulit memang cenderung mudah rusak dan sobek di bagian pengemudi. Hal ini sangat erat kaitannya dengan penggunaan celana berbahan jeans yang sering dipakai penumpang dan pengemudi," ujar Dana yang OtoDriver temui di Yogyakarta (14/5).
Uniknya, menurut Dana ada satu jenis mobil yang biasanya jok kulit bagian pengemudi cenderung cepat rusak. "Mobil yang tinggi, seperti SUV. Apalagi jika pengemudinya berpostur pendek, dia cenderung lebih banyak gerakan dan gesekan dengan jok saat keluar dan masuk mobil."
Namun, pria asal Jombang, Jawa Timur ini menyebut bahwa jika jok kulit baik bawaan pabrik atau after market berkualitas bagus harusnya tahan terhadap kondisi gesekan celana jeans.
"Jok yang bagus itu harusnya di atas empat tahun belum ada tanda-tanda kerusakan ya, walaupun penumpang gemar pakai jeans. Kalau dibanding bahan fabric, tentunya kulit lebih awet. Tapi kalau baru dua tahun sudah belel, ya itu pasti kulit kualitas rendah. Tidak cocok untuk aplikasi otomotif. Di MBTech sendiri ada yang namanya Jungle Test, jadi bahan kami diuji gesek sampai ribuan kali dan harus dalam kondisi baik setelah diuji," tutup Dana setengah promo.
Jadi sebenarnya jok kulit memang tak serta merta bisa awet selamanya. Tapi harusnya pada bahan jok kulit yang berkualitas, akan lebih tahan terhadap gesekan celana jeans dan lebih awet.
Jika Anda ingin mengurangi efek rusak pada jok, menggunakan celana bahan akan membantu. Atau bila tetap menggunakan jeans, usahakan tidak bergesek dengan bagian samping kursi saat masuk mobil.