Hujan sering menerpa Indonesia. Tak ada orang yang ingin celaka di jalan licin saat hujan, tapi ada perlakuan yang justru menambah risiko. Salah satunya adalah dengan mengurangi sedikit tekanan ban agar daya cengkeram bertambah.
"Banyak orang yang sering mengurangi tekanan angin pada ban saat berkendara hujan. Mungkin maksudnya agar daya cengkeram (ban)nya jadi lebih baik," buka Aries Abdullah, Business Support Manager PT Gajah Tunggal saat bebincang dengan OtoDriver di buka puasa bersama pekan lalu. Memang logika ini muncul, karena ban yang berkurang tekanannya akan memiliki kontak ke jalan lebih banyak.
Aries yang sebelumnya pernah mengabdi di beberapa merek ban ini menjelaskan, memang mengurangi tekanan angin akan membuat penampang permukaan ban yang bergesekan dengan aspal semakin membesar. "Tapi hal itu justru bisa menyebabkan aquaplanning. Akan makin berbahaya lagi jika kondisi ban sudah mulai botak," tukas pria paruh baya ini.
Aquaplaning atau juga dikenal dengan hydroplaning adalah suatu gejala dimana posisi ban tidak benar-benar menapak pada permukaan jalan yang diakibatkan oleh tekanan genangan air. Dampaknya kendaraan akan sangat mudah tergelincir dan tidak bisa dikendalikan. Semakin lebar permukaan ban, semakin mudah pula terjadi hal tersebut.
Maka jika kondisi hujan sebaiknya pastikan keempat ban selalu dalam tekanan ideal. "Cukup ikuti petunjuk yang ada di mobil, jangan sampai kurang atau malah berlebih," tutup Aries yang piawai masalah teknis ban mobil.