Meski harga BBM masih cukup rendah, tidak ada salahnya melakukan sejumlah hal agar konsumsi BBM makin irit dan kita makin jarang ke SPBU. Tentu banyak faktor yang harus diperhatikan dalam memperbaiki kehematan.
Faktor kondisi kendaraan juga harus jadi perhatian utama. Salah satunya dengan melakukan servis secara berkala sesuai buku servis agar tetap dalam kondisi prima. Pastikan setiap servis untuk mengganti oli, saringan udara serta mengecek kondisi busi. Semua peranti itu bisa mempengaruhi performa mesin. Sebab jika tenaga yang dihasilkan berkurang, itu akan membuat kita menekan gas lebih dalam sehingga bahan bakar jadi lebih boros.
“Bahkan parts penggerak juga menjadi faktor penting agar bahan bakar tetap irit. Seperti kampas kopling, bearing roda dan sistem pengereman. Kampas kopling yang sudah aus membuat laju kendaraan jadi ngos-ngosan untuk mencari torsi. Otomatis bahan bakar jadi lebih boros,” tutur Iwan Abdurrahman, Kepala Bengkel Toyota Astra Motor (TAM), Sunter, Jakarta Utara.
Jika kendaraan sudah memenuhi syarat, pengemudi juga mesti melakukan ritual-ritual seperti mengurut gas secara teratur tanpa mengentak. Tekanan angin juga disesuaikan dengan beban penumpang. Jika memiliki barang-barang bawaan yang tidak penting lebih baik tinggalkan di rumah saja. Karena semakin berat beban kendaraan semakin boros bahan bakarnya.
Terlalu banyak stop and go dengan gas yang tidak seirama juga menjadi lebih boros. Jika transmisi manual usahakan pengoperan gigi dilakukan lebih awal namun jangan sampai membebani mesin hingga bergetar. Begitu juga kopling, jangan sering-sering ditahan setengah.
“Pindahakan gigi di saat tepat dan lepas pedal kopling secara halus dan cepat, jangan di tahan-tahan. Kalau di dalam kota rpm tetap jaga di kisaran 2.000 rpm untuk mesin bensin, kalau diesel 1.500 rpm. Memang itu juga tergantung kondisi lalu lintas. Usahakan kecepatan tetap konstan. Di laju 60 sampai 80 km/jam adalah kecepatan paling optimal untuk mengirit bahan bakar,” jelas Iwan Abdurrahman.