Pernahkah Anda menonton film fiksi ilmiah yang mengedepankan teknologi dalam alur cerita? Misalkan untuk membuka pintu suatu ruang rahasia menggunakan suara, sidik jari bahkan retina mata. Hal tersebut lazim disebut biometric. Yang diambil dari bahasa Yunani bios yang artinya hidup dan metron yang berarti mengukur. Nah, sekarang teknologi itu dapat digunakan untuk mengoperasikan mobil.
Dalam dunia teknologi informasi, biometrik relevan dengan teknologi yang digunakan untuk menganalisa fisik dan kelakuan manusia dalam autentifikasi. Pengidentifikasiannya pun khas seperti yang disebutkan diatas.
Namun seiring perkembangan teknologi, biometric tidak hanya ada di film melainkan di kehidupan nyata. Sebut saja alat absensi di tempat kerja Anda yang mengharuskan Anda memindai sidik jari untuk laporan kehadiran, mungkin itu sudah biasa. Tapi sekarang teknologi tersebut sudah akan diterapkan di kendaraan khususnya mobil. Jadi kita tidak perlu lagi kunci untuk membuka pintu mobil.
Bahkan Ford Motor Company sudah mematenkan teknologi tersebut sejak 2012 silam, namun baru disetujui pada awal tahun ini. Perangkat biometrik yang menggunakan sidik jari, scan retina, dan pengenalan suara tersebut memiliki nomor paten # 8.937.528 B2.
Penjelasan secara detail, sistem yang menggunakan smartphone untuk menghubungkan ke controller kendaraan melalui Bluetooth atau WiFi. Dari data yang dikumpulkan dan disimpan pada smartphone kemudian ditransmisikan ke mobil untuk mengunci dan membuka pintu, serta berpotensi melakukan banyak fungsi lainnya. Seperti personalisasi pengemudi, misalnya memilih pengaturan musik hingga navigasi.
Tidak hanya pengemudi, anggota keluarga dapat diberikan izin untuk mengakses kendaraan dengan mengirimkan data biometrik untuk mengidentifikasi diri mereka sendiri.
Bila sudah masuk produksi massal, Biometric Access akan memberi manfaat sangat besar. Selain jadi sangat praktis masuk mobil dan menyalakan mesinnya, keamanan juga semakin terjamin.