BUS-TRUCK – Maraknya elektrifikasi di dunia otmotif nasional juga tak lepas dari beragam upaya pihak APM untuk bisa memberikan berbagai kemudahan bagi calon penggunanya.
Salah satunya seperti yang dilakukan oleh pihak PT Sokonindo Automobile pemegang merek DFSK dan Seres. Pekan ini ini (1/5), di antara perhelatan Periklindo Electric Vehicle Show 2025 (PEVS) di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat.
Disampaikan langsung oleh Head of Sales & Marketing PT Sokonindo Automobile, Doni Putra Okten. Ada opsi tukar tambah bagi pemakai kendaraan mesin fosil yang ingin meminang Seres E1 dan Gelora E.
“Konsumen dapat memanfaatkan subsidi sebesar Rp 51 juta untuk pembelian model Gelora E dan Seres E1 dengan melakukan trade-in kendaraan bermesin bahan bakar. Bukan hanya di pameran, program tukar tambah itu juga berlaku untuk pembelian di jaringan dealer,” ungkap Doni.
Dilanjutkan lagi oleh Doni, saat ini disiapkan 4.000 unit yang bisa dimanfaatkan bagi peminat kendaraan Seres dan DFSK untuk menerima skema subsidi Rp 51 juta tersebut.
Program tersebut dinamakan “Zero Emission Fund”.
Bukan hanya itu, khusus bagi pemilik usaha yang ingin melakukan ‘uji coba’ secara komperhensif terhadap DFSK Gelora juga bisa melakukan peminjaman unit selama satu bulan.
“Kami juga menyiapkan sekitar 15 unit yang bisa dimanfaatkan sebagai visibility study bagi para pemilik usaha,” tegas Doni, sembari menyebutkan pemilik usaha UMKM juga bisa ikut dalam program uji pakai tersebut.
Baca juga: Damri Kerahkan 10 Van Listrik Di Perayaaan HUT RI Ke-79 DI IKN
Baca juga: Mulai Tahun Ini DFSK Akan Fokus Layani Kendaraan Komersial
Sejurus kemudian dijelaskan lagi, berdasarkan sejumlah feedback dari para pemilik usaha yang pernah melakukan uji pakai dan membeli DFSK Gelora telah bisa dicapai efisiensi atas operation cost yang mencapai 90 persen.
“Untuk DFSK Gelora dengan baterai 42kW bisa punya jarak tempuh mencapai 300 kilometer,” kata Doni lagi. Sembari juga disebutkan bahwa kondisi itu setara dengan rerata efisiensi konsumsi bahan bakar RON 90 untuk setiap 100 kilometer yang senilai ratusan ribu rupiah.
Selain itu juga diterangankan potensi penghematan dari sisi perpajakan, "Pajak mobil ini cuma Rp 200 ribuan setahun, setara dengan pajak untuk kendaraan roda dua.”
Dipungkaskan lagi oleh Doni, keraguan bahwa garansi atas kendaraan yang sebelumnya diisukan ‘melekat’ pada nama pemilik mobil maka bagi pemilik DFSK dan Seres soal garansi tersebut ditegaskannya bukan untuk nama pemilik mobil melainkan melekat pada kendaraan itu sendiri. (EW)
