Sosok van berkelir hitam kombinasi abu-abu dengan aksen garis merah cukup akrab dengan pemirsa layar kaca di Indonesia di era '80-an. Pada gril nampak terpampang nama GMC sebagai identitas pembuatnya. GMC, sebuah merek yang tidak terlalu bergaung di Indonesia, namun lewat film The A-Team, merek yang berada di bawah kepak General Motors (GM) ini menjadi literasi keberadaan van Amerika di Indonesia, walau sebatas imajinasi permirsa TV saat itu.
Pemilihan GMC sebagai besutan The A-Team, konon merupakan bagian dari program ‘soft selling’ GMC untuk semakin menancapkan nama dan popularitasnya.
Kembali ke sosok blind van andalan film seri para veteran perang Vietnam ini. The A-Team menggunakan GMC Vandura lansiran 1983, bermesin V8, 5.700 cc bertransmisi otomatik, 3 percepatan. Mesin bensin ini mampu menyemburkan daya 180 dk dan torsi 339 Nm.
Dengan bonnet yang relatif pendek, maka sebagian ruang mesinnya menyita kabin depan. Posisi mesin pun setengah berada di dalam ruang mesin dan setengahnya lagi berada di dalam kabin.
Sedangkan untuk suspensi, van bongsor ini mengandalkan double wishbone dengan coil spring di depan dan solid axle dengan leaf spring di belakang. Dalam beberapa review majalah Amerika, salah satunya Motortrend di tahun 80-an menyebutkan, bahwa komposisi ini menjadikannya sebagai van yang nyaman dan stabil saat dikendarai.
Pada film seri televisi yang ditayangkan pada 1983 hingga 1987 ini, mengandalkan model long wheelbase. Dalam catalog resmi GM, model ini tersedia dalam pilihan lain berupa short wheelbase dan extended wheelbase.
Dalam kiprahnya Vandura merupakan bagian dari keluarga G Series Van yang juga saudara kembar Chevrolet Van. Antara keduanya nyaris tidak ada perbedaan mendasar. Hanya dibedakan pada emblem yang menempel ataupun pembagian trim level saja.
Vandura ataupun Chevrolet Van bukan hanya dijajakan sebagai blind van semata, tapi dikenal juga sebagai minibus, ambulans, camper van, food truck atau sebagai kantor berjalan untuk keperluan pemberitaan, bahkan mobil penyadap.
Sejak kemunculan generasi III pada 1971, telah terjadi berbagai perbedaan yang signifikan dibandingkan dua generasi sebelumnya, terutama pada posisi mesin. Pendahulunya merupakan van dengan letak mesin di bawah jok, persis Mitsubishi L300 atau Suzuki Carry. Konstruksi baru ini mengacu pada perubahan regulasi keamanan di Amerika Serikat yang mengharuskan kendaraan di kelas ini dilengkapi dengan 'hidung' (bonnet).
Sepanjang kiprahnya G Series Van mengalami perubahan mulai facelift, upgrade mesin (termasuk penambahan varian diesel V8 6.200 cc, tahun1982 dan V8 6.500 cc, tahun 1994). Pilihan mesin bensin terbesar yang dimiliki adalah V8 454 Big Block, berkapasitas 7.400 cc.
Perjalanan panjang Vandura pun terhenti, setelah 24 tahun beredar, tepatnya pada 1995. Seiring penyegaran total GM dengan van modern. Nama Vandura kemudian diganti dengan Savana, sedangkan Chevrolet Van berubah menjadi Express. Hingga saat ini, keduanya masih diproduksi.