Pabrikan MAN punya acara spesial dalam memberikan apresiasi bagi pengemudi truk, dan juga bus, kaum wanita. Digulirkan sejak tanggal 8 Maret 2021, produsen kendaraan niaga asal Jerman ini setiap tahun membuat sesi khusus buat pengemudi wanita, khususnya yang menjalankan truk.
Kepedulian ini dikarenakan MAN memang sudah mendeklarasikan kepedulian terhadap pengembangan kendara termutakhir sekaligus mengenalkan cara mengemudi yang lebih baik lagi. Lebih serius lagi, sebuah truk MAN TGX yang merupakan flagship model secara khusus disematkan kata Woman di gril depannya.
Sejumlah pengemudi wanita inspiratif akan diberi kesempatan khusus mengendarai truk tersebut dan melakukan berbagai kegiatan rutinnya. Seperti kesempatan yang diberikan ke pada Julia Beitler, pengemudi truk wanita asal Jerman, yang uga memiliki kanal audio visual di saluran YouTube dengan nama “Trucker Babes”.
Julia yang juga sarjana di bidang olah raga itu, secara khusus menyediakan waktu untuk membawa toilet keliling ke berbagai wilayah di seantero Jerman. Hal yang terkesan aneh itu ternyata ada makna yang mendalam. Karena pengalaman sebelumnya yang berkerja di berbagai event nyata mengingatkannya betapa pentingnya keberadaan toilet bagi pengunjung sebuah kegiatan yang dihadiri banyak orang.
Kesadaran tinggi soal sanitasi membuat Julia akhirnya membeli sebuah bus hasil lelang dari satu lembaga pemsyarakatan untuk dirubah sebagai toilet keliling.
Truk gagah ini akan menarik toilet berjalan untuk kampanye kebersihan sanitasi di Jerman
Göran Nyberg, selaku Executive Board Member for Sales and Marketing-MAN Truck & Bus SE menyebutkan salutnya yang tinggi atas ide kreatif Julia. "Dalam setiap peringatan Hari Wanita Internasional, MAN akan selalu mencari kesempatan untuk meyampaikan rasa terima kasih yang tinggi bagi para kolega wanita kami. Sebab kami juga punya tujuan yang sama dalam mengangkat peran wanita di segala bidang, termasuk bagi pengemudi wanita."
Tahun ini MAN juga memberikan dukugan penuh kepada Jeanne Thylkjær Fjorback yang mengusung usahanya bernama “Handy Woman”. Ya, wanita asli Denmark ini dikenal juga sebagai pelopor kerajinan tangan spesial wanita yang acap kali keliling negaranya dalam berbagai kegiatan workshop.
Sebuah truk MAN seri TGX keluaran tahun 2016 yang diyakininya bisa mendukung kegiatan kursusnya yang semakin padat. Sekaligus juga memungkinkan membawa lebih banyak bahan kerajinan sekaligus peralatannya dalam sekali muat.
Truk yang semula tampilannya gagah ternyata tidak kehilangan pamor meski sekujur bodi maupun gandengan dilabur warna merah muda. Ini yang kemudian menjadi ciri khas dari wanita asal kota Aarhus itu bahkan hingga dijuluki sebagai “Handy Woman”.
Truk yang dijadikan studio berjalan untuk kerajinan tangan wanita
Ruang yang lapang di gandengan juga jadi studio kerajinan tangan, dimana setiap partisipan bisa masuk beraktivitas sekaligus secara langsung bisa menempelkan katya mereka di dinding sebagai simulasi saat akan dipasang di rumah masing-masing.
Semua hal yang berkaitan dengan modifikasi yang diperlukan di studio kerajinan berjalan itu secara resmi juga didukung oleh phak MAN di Denmark.
Selain itu, MAN juga menyediakan khusus satu unit truk seri TGX yang mereknya ‘dirubah’ jadi “WOMAN”. Ini satu unit dari 200 unit pesanan perusahaan Müller Fresh Food Logistics dari kota Holten di Belanda.
Truk itu akan menjadi ‘unit batangan’ bagi seorang pengemudi wanita bernama Fleur Scheffer, yang sudah bekerja di perusahaa logistik ini selama enam tahun terakhir. Ia mendapatkan sejumlah opsi spesial kaum wanita, dimana sejumlah detail pada kabin diset khusus untuknya. “Saya telah mengemudi selama dua puluh tahun, enam di antaranya untuk Müller. Di sini, sebagai seorang wanita, Anda juga dianggap serius sebagai pengemudi dan itu merupakan pethatian besar bagi saya,” ungkap Fleur.
Saat ini paling tidak ada sepuluh pengemudi truk wanita di perusahaan yang berdiri sejak tahun 1938 tersebut.
Baca juga: Truk MAN Peduli Pejalan Kaki
Baca juga: Holcim Luncurkan 1.000 Truk Molen Tenaga Listrik
#bus-truk-busindonesia-trukindonesia-safetydriving-defensivedriving-indonesia