Tata Ultra 1012 diluncurkan PT Tata Motors Distribusi Indonesia (TMDI) ke pasar tanah air pada gelaran pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2016, 11-21 Agustus 2016 lalu di ICE BSD, Tangerang, Banten.
Truk ini menjadi penantang tangguh sejumlah truk ringan asal Jepang, seperti Mitsubishi Canter, Hino Dutro dan Isuzu Elf, yang sudah mapan di pasar kendaraan komerisal Indonesia.
Dengan segala keunggulan fitur yang dimilikinya, Tata Ultra 1012 siap mencuri pasar yang selama ini praktis dikuasai oleh tiga besar merk tersebut.
Untuk merasakan impresi berkendara truk ringan bermesin diesel empat silinder ini, Kamis (16/9) lalu, atas undangan TMDI, bus-truck.id berkesempatan mencoba Tata Ultra 1012.
Jalan datar dengan permukaan paving block menjadi sarana uji coba. Lokasi ini berada di area stockyard kendaraan Tata Motors yang disewa TMDI di Puninar Logistics di kawasan Jalan Raya Cakung-Cilincing, Jakarta Utara.
Karena berada di area stockyard, kecepatan kami pacu maksimal 40 km per jam saja. Itupun tak terlalu jauh, Tata Ultra 1012 long chassis hanya dibawa satu putaran mengelilingi stockyard yang cukup luas.
Kunci kontak kami putar, raungan lembut mesin diesel terdengar dari kabin. Truk kami jalankan pelan keluar dari stockyard Tata Motors mmngeliling area gudang logistik Puninar dengan beberapa kali manuver menikung.
Panel instrumen truk ringan ini, mirip sedan, semua indikatornya lengkap. Serta ada satu indikator yang cukup menarik, berkaitan dengan kelengkapan baru, yaitu air pressure, dengan indikator yang menjelaskan bagian depan dan belakang. Untuk apakah itu?
Satu kelebihan yang kami rasakan dari truk ini dibanding kompetitornya adalah sistem pengeremannya yang pakem. Untuk roda depan dan belakang, truk ini sudah sepenuhnya menggunakan sistem rem angin (full air), sistem pengereman yang biasanya hanya ada di truk-truk besar buatan Eropa.
Praktis, untuk saat ini hanya Tata Ultra 1012 yang memiliki fitur pengereman ini. Makanya, pada panel instrumen tadi terdapat monitor air pressure yang menginformasikan seberapa besar tekanan angin pada roda di depan dan belakang.
Begitu pula, indikator yang membantu pengemudi agar menyetir hemat juga ada. Tiga lampu di bawah spidometer, mengindikasikan gaya mengemudi sang supir. Jika warna merah, berarti terlalu boros, lantas biru menandakan pengemudian hemat dan kuning cenderung boros.
Kelebihan lainnya di Tata Prima 1012 adalah ruang kabinnya yang super lega. Kami bertiga termasuk pengemudi, masih merasakan kabin yang sangat lega dan sama-sekali tidak perlu berdesakan saat duduk di kabinnya ketika truk melaju.
Wajar saja, karena setelah kami konfirmasikan ke Wilda Bachtiar, Manajer Marketing Kendaraan Komersial TMDI, Tata Ultra 1012 memiliki lebar kabin 2,2 meter. "Semua kompetitor kami memiliki ruang kabin kurang dari 2 meter. Ada satu kompetitor yang memiliki kabin lebar, tapi setelah kami ukur lebarnya hanya 2 meter," kata Wilda.
Kabin yang lebar dengan tapak as roda depan yang juga lebar, menurut Wilda menawarkan banyak kelebihan. Diantaranya membuat kendaraan lebih stabil saat melaju membawa muatan berat.
"Untuk diaplikasikan sebagai truk tangki, dimensi tangki di bak belakang bisa dirancang lebih lebar, volume muatan bisa lebih banyak dan truk bisa melaju lebih stabil," kata Wilda.
TMDI menawarkan Tata Ultra dalam dua varian panjang sasis, masing-masing dengan panjang bak belakang 4,6 ,meter dan 6 meter.
Kedua varian Tata Ultra 1012 ini dibekali mesin diesel Tata 497 TCIC 3.783 cc yang mampu menyemburkan tenaga maksimum 125 PS pada 2.400 rpm dan torsi maksimum 400 Nm pada putaran rendah di 1.300-1.500 rpm. Mesin ini dipadukan dengan transmisi manual G-550 dengan enam percepatan.
Gross Vehicle Weight (GVW) atau berat kotor maksimal Tata Ultra 1012 adalah 10 ton. "Kompetitor kami hanya memiliki GVW maksimal 8,5 ton," kata Wilda Bachtiar.