BUS-TRUCK – Peta persaingan kendaraan komersial, khususnya model pikap, sekilas terlihat tidak bergejolak. Bisa jadi benar hal itu, karena banyak porsi pembelian satu merek ataupun model kendaraan komersial lebih banyak bersifat fleet.
Selain itu repeat order saat pembelian produk yang sama secara berulang juga jadi pola yang umum terjadi di dunia kendaraan komersial.
Karena kebutuhan operator akan satu model umumnya sudah fixed untuk jangka waktu tertentu. Penggantian unit hanya merupakan siklus dalam kegiatan operasional untuk mengganti unit yang usia pakainya telah ‘habis’.
Disamping itu, lancer atau tersendatnya pertumbuhan penjualan segmen kendaraan koremsial secara nasional juga bergantung pada kondisi ekonomi nasional. Jika kondisinya lesu, penjualan kendaraan komersial akan ikut kena dampaknya.
Tahun 2024, memang tidak ramah terhadap penjualan kendaran komersial. Masa ‘tahun politik’ yang berkepanjangan nyata tidak ramah bagi para APM kendarana komersial. Ditambah potensi pengenaan opsen pajak di tahun 2025 yang juga berpotensi menghambat penjualan unit baru kendaraan komersial.
Baca juga: Toyota Hilux Jadi Double Cabin Paling Laku di 2024
Baca juga: Kapan Mitsubishi Triton Athlete Rilis Di Indonesia?
Joshi Prasetya, Department Head of Strategic Planning SIS menjelaskan sekelumit soal potensi yang telah menghadang penjualan kendaran komersial tahu lalu dan tahun 2025. Perrtama soal fluktuasi niai tyukar rupiah atas dolar AS, dikhawatirkan akan berimbas pada kenaikan harga produk baik yang CKD maupun CBU.
Kedua, isu opsen akan berimbas melonjaknya harga yang harus dibayarkan oleh konsumen. Terlebih lagi, setiap provinsi di Indonesia bisa mengenakan kutipan yang tarifnya berbeda-beda.
Namun terlepas dari berbagai rintang, pencapaian penjualan kendaraan komersial selama 2024 tetap patut disaluti. Berikut sejumlah pencapaiannya berdasarkan data wholesale Gaikindo (Januari-Desember 2024).
GVW < 5 ton
- Daihatsu (Gran Max-6 varian): 42.122 unit.
- Isuzu (Traga-2 varian, D-Max): 115 unit.
- KIA (Big Up): 1 unit.
- Mitsubishi (L300-3 varian, Triton-2 varian): 12.702 unit.
- Suzuki (Carry-3 varian): 30.075 unit.
- DFSK (Supercab-2 varian): 627 unit.
- Tata (Intra): 1 unit.
- Toyota (HiLux-3 varian, HiLux Rangga-11 varian): 4.814 unit.
- Wuling (Fomo): 1.045 unit.
(EW)
