BUS-TRUCK – Bukan hal yang aneh jika dalam membuat sebuah kendaraan militer membutuhkan beberapa komponen maupun peranti yang diproduksi oleh beberapa pabrikan. Sebagaimana pula hal yang biasa terjadi pada kendaraan penumpang sipil.
Jamak kalau transmisi, sektor undercarriage, komponen elektrikal, bahkan mesin sekalipun dibuat oleh produsen yang tidak satu payung dengan merek kendaraannya itu sendiri.
Seperti TAD Turangga yang dalam operasionalnya dijalankan oleh Korps Paskhas TNI-AU.
Sebagaimana juga salah satu tugas dari Paskhas yang akan mengamankan pangkalan udara maupun obyek vital strategis di wilayah perkotaan. Oleh karena itu, sebuah konsep kendaraan lapis baja yang bisa melakukan mobilitas secara cepat menjadi filosofi dasar pembuatan TAD Turangga.
Kendaraan taktis dengan penggerak roda 4x4 ini berbasis Ford 550 Super Duty. Pikap yang sejak tahun 1998 sampai hari ini masih diproduksi itu oleh karoseri Tugas Anda (Divisi Defense) yang berada di Pasuruan, Jawa Timur, praktis dimanfaatkan seluruh struktur undercarriage, sasis, transmisi maupun mesinnya.
Mesinnya sendiri berspesifikasi V8 6.700 cc turbodiesel, transimsinya otomatik enam percepatan. Kendaraan yang secara spesifik untuk angkut personel (12 orang) diklaim punya kecepatan maksimal 110 km/jam.
Kapasitas tangki solarnya 160 liter, bisa untuk menempuh jarak sampai 800 kilometer.
Bobot TAD Turangga secara total adalah 8.845 kilogram, bisa angkut beban dengan berat sampai 1 ton.
Komposisi dimensinya; panjang 6.470 mm, lebar 2.400 mm, dan tinggi 2.480 mm.
Kendaraan bertipe angkut pasukan (APC) ini dirancang untuk menjalankan misi seperti serangan cepat, operasi penjaga perdamaian, dan pengawalan konvoi.
Sebagai kendaraan militer, tingkat perlindungan pada Turangga adalah CEN Level B6 (standar perlindungan kendaraan lapis baja Eropa). Dengan begitu kendaraan ini akan mampu menahan hantaman amunisi kaliber 7,62 mm dari jarak 10 meter.
Sedangkan untuk lantai kendaraan sudah mengadopsi konstruksi V-hull dengan baja penahan ledakan.
Ditambah, spesifikasi keempat rodanya Run Flat Tyre type 20-750 ATR Rubber ukuran 333/80R20 buatan Michelin. Roda-roda itu juga akan mampu menahan terjangan peluru.
Turangga juga punya fitur pertahanan diri, ada lubang tembak senapan serbu dari dalam kabin yang berlokasi di kaca samping (empat titik) dan satu titik di jendela belakang.
Pada sisi atap juga dapat dipersenjatai dengan senapan mesin 7,62 atau 12,7 mm. Biisa juga dipasang peluncur granat otomatis 40 mm yang dioperasikan secara manual. Bahkan bukan tidak mungkin kendaraan tempur ini dipakai untuk melengkapi stasiun senjata kendali jarak jauh (RCWS). (EW)
Baca juga: Liaz, Truk Asal Ceko Andalan Marinir Indonesia
Baca juga: Mengenang Truk Perkasa, Salah Satu ‘Embrio’ Kendaraan Nasional
