Ford baru saja meluncurkan generasi baru Ranger Raptor yang dikembangkan Ford Performance sebagai versi unggulan dari pickup mid-size yang menawarkan perpaduan performa dan kemampuan off-road terbaik.
Ranger baru ini, menjadi yang ketiga dalam keluarga Raptor saat ini, setelah F-150 Raptor yang lebih besar dan Bronco Raptor. Kali ini akan dibedakan spesifikasi untuk pasar Eropa dan Australia, sedangkan untuk Amerika Utara, seperti dilansir dari carscoops.com, akan dipasarkan tahun depan.
Dilihat dari tampilannya, Ranger Raptor seolah versi berotot dari Ranger standar, dengan bodi lebih lebar dengan fender yang menggembung, sehingga roda dengan pelek 17 inci dan ban berdiameter 32 inci bisa muat ke dalamnya. Otomatis ground clearance pada Ranger ini akan bertambah.
Selain itu, terdapat bumper khusus dengan skid plate, foot step aluminium, kisi-kisi pada grill yang khas, air scoop dan emblem Raptor.
Perlindungan di bagian bawah, pada bagian depan, didukung dengan plat bash setebal 2,3 inci berbahan baja, juga pada pelindung mesin dan transfercase.
Sepasang jok sporty yang terinspirasi dari jet tempur, menjadi perangkat menarik pada interiornya. Begitu pula dengan setir yang dibalut kulit dengan jahitan merah serta dilengkapi dengan pemanas.
Selain itu, kelengkapan standar seperti LED matriks, panel instrumen digital 12,4 inci serta layar sentuh 12 inci dengan infotainment SYNC4 Ford dan sistem suara dari B&O dengan 10 speaker.
Pilihan mesin dari Ranger Raptor ini adalah empat silinder diesel, 2.000 cc bi-turbo, serta yang baru adalah mesin bensin V6, 3.000 cc EcoBoost, twin-turbo. Ada hal cukup unik pada mesin V6 ini.
Pada Raptor versi Eropa, mesin tiga liter ini menghasilkan daya 284 hp dengan torsi 491 Nm. Namun, untuk Australia, mesin yang sama dibuat memecut daya hingga 392 hp dan torsi 583 Nm! Jauh lebih bertenaga, bukan?
Mengapa hal itu bisa terjadi, ternyata karena terkait aturan emisi. Di Eropa standar emisinya cukup ketat, sehingga mesin V6 EcoBoost yang performanya lebih baik 30% dari diesel yang sudah ada sebelumnya itu, perlu disesuaikan.
Pasar Indonesia? Tentu saat ini hanya bisa berharap saja.