Ada dua prototipe yang dikembangkan saat itu, dengan disponsori pemerintah Jepang pada tahun 1971, untuk pengembangan kendaraan listrik di Jepang. Ketika itu, Nissan bekerja sama dengan lembaga pemerintah di bidang Sains dan Teknologi Industri serta Kementrian Perdagangan dan Industri Internasional. Dilansir dari Drive.com.au, proyek tersebut diperkirakan menelan investasi 20 juta dollar.
Yang pertama, EV4-P, berpenampilan futuristik, dengan tenaga baterai lead-acid sebagai sumber daya motor DC 27kW. Bodinya menggunakan plastik yang diperkuat dengan fiberglass, pikap listrik ini mampu menempuh jarak 302 km dalam sekali isi penuh baterainya. Ketika itu, pencapaian ini merupakan rekor jarak tempuh yang diraih dengan kecepatan konstan 40 kpj.
Saat berakselerasi, untuk mencapai kecepatan 40 kpj, membutuhkan 6,9 detik dan kecepatan tertingginya mencapai 87 kpj.
EV4-P ini tidak kecil, panjangnya 4,69 meter dengan jarak sumbu roda 2,48 meter. Sanggup membawa muatan hingga 1000kg, setara dengan pikap doubel cabin saat ini. Rem menggunakan sistem tromol pada keempat roda dan suspensi batang torsi di depan dan belakang.
Prototipe kedua, yaitu EV4-H, menggunakan ‘hybrid’ dua jenis baterai zinc-air dan lead-acid agar memiliki output lebih tinggi.
Nissan menggambarkan sistem kontrol 'hybrid' di EV4-H dalam brosur yang ada di tahun 1973. Di dalam brosur tersebut disebutkan, sistem kontrol yang dikombinasikan dengan motor listrik, memberikan efisiensi yang luar biasa: 78 persen energi baterai sebagai output motor. Komponen elektronik dan safety circuit, merupakan produk bersama dengan Hitachi, Ltd., Shinkobe Electric Machinery Co., Ltd. dan Sanyo Electric Co., Ltd. Baterai zinc-air dengan sistem sirkulasi elektrolit adalah baterai energi berdensitas tinggi yang mampu menghasilkan 168V, 110Wh/kg dan 400Ah.
Ternyata pengembangan kendaraan pikap listrik sudah ada 50 tahun lalu.