PT Toyota-Astra Motor (TAM) resmi merilis pikap New Hilux di Indonesia pada Kamis (27/8). Menariknya, yang masuk ke Indonesia hanya varian standarnya. Tipe tertinggi didapuk oleh Hilux double cabin V bertransmisi matik.
Ini berbeda dari negeri asalnya Thailand. Di sana, selain tipe V juga tersedia beberapa varian mewah. Misalnya Hilux Revo Rocco dan Hilux Pre-runner. Bahkan tersedia juga versi bermesin 2.800 cc. Lalu kenapa di Indonesia tak ada?
Hal ini langsung dijawab oleh Anton Jimmi Suwandy, Marketing Director PT Toyota-Astra Motor. Menurutnya alasan belum diluncurkannya varian lain Hilux karena pasarnya yang berbeda antara Indonesia dan Thailand.
Menurutnya di Thailand kebanyakan Hilux dipakai bukan hanya untuk usaha, tapi juga masuk di segmen passenger. Sedangkan di Indonesia, Hilux dipakai untuk bisnis dan sebagai fleet.
"Untuk kebutuhan bisnis yang diukur bukan cuma power, Tapi juga efisiensi, fungsi dan kepraktisan. Jadi ini alasan kami tak keluarkan versi 2.800 cc," ucapnya.
Di Thailand, lanjut Anton komposisi penjualan Hilux seperti Avanza di Indonesia. "Kalau di sana jadi pikap sejuta umat. Mulai segmen paling bawah, sampai premium pakai pikap, seperti di US. Makanya di sana varian Hilux banyak sekali. Mulai versi basic sampai yang berfitur premium ada," katanya.
Lebih lanjut, pria berkacamata ini juga menyatakan jika pihak TAM sebenarnya pernah menampilkan Hilux yang dirancang untuk kebutuhan lifestyle. Yakni Hilux TRD di GIIAS 2016 dan 2017. Tapi animonya dirasa kurang. "Sempat ditawarkan ke dealer, ada animo pasar. Tapi jumlah terbatas dan belum cukup besar," katanya.
Menurutnya ada beberapa hal yang jadi catatan agar Hilux versi mewah bisa diterima di Indonesia. Utamanya soal perpajakan dan regulasi.
"Di sini Hilux terdaftar jadi mobil komersial. Pajaknya dan plat nomor punya komersial, jadi harus KIR. Belum ada segmentasi khusus seperti di Thailand. Kalau di sana, Hilux bisa didaftarkan jadi passenger car atau mobil niaga. Kalau hal itu bisa diterapkan di sini, Toyota sudah siap," pungkas Anton.