BUS-TRUCK – Dunia angkutan massal di Jepang memang sudah tenar soal standar pelayanannya. Tidak hanya soal ketepatan waktu, kebersihan armada, tapi juga penyediaan fasilitas yang nyaman.
Salah satunya, seperti dkutip dari Kyodo News, diwujudkan lewat operator bus yang bernama Kochi Ekimae Kanko. Operator yang didirkan tahun 1950 dan berpusat di kota Kochi, di pulau Shikoku, mulai bulan November nanti akan menyediakan fasilitas tempat tidur untuk rute-rute antar kota pada waktu malam.
Disediakannya fasilitas tempat tidur dengan sebutan teknis lie-flat seat itu berdasarkan masukan dari para penumpang. Berulang kali mereka mengeluhkan perjalanan jauh yang melelahkan sehingga butuh tempat tidur yang layak selama di perjalanan.
Rute pertama yang akan mendapatkan layanan baru ini adalah Kochi-Tokyo yang berjarak sekitar 786 kilometer. Waktu tempuh normalnya sekitar 12-13 jam perjalanan.
Format ‘sleeper’ yang disediakan bertingkat, saat uji coba Agustus lalu masing-masing akan dikenai tarif 12.000 Yen atau sekitar Rp1,3 jutaan untuk kompartemen atas. Sedangkan tarif untuk kompartemen bawahnya adalah 10.000 Yen, setara Rp1,1 jutaan.
Kompartemen tidur seperti ini dianggap paling aman menurut regulasi transportasi penumpang di Jepang (Foto : Kyodo News)
Baca juga: Ternyata Ini Tujuan Adanya Leg Rest Dan Foot Rest Di Bus
Baca juga: Yutong Bus Tingkat Tenaga Listrik Dengan Jangkauan 670 KM Siap Mengaspal Di Indonesia
Setiap tempat tidur itu panjangnya 180 centimeter, dan lebarnya 49 centimeter. Dilengkapi tirai serta rel khusus pada dipan untuk faktor keamanan.
Sebenarnya ini bukan pertama kalinya ada operator bus di Jepang yang menyediakan kompartemen khusus agar penumpang bisa merebahkan badan. Tetapi sebenarnya kompartemen khsusus yang ada saat ini belum sepenuhnya memenuhi standar keamanan kendaraan di Jepang.
Pihak Kochi Ekimae Kanko menyebutkan bahwa regulasi yang diberlakukan di Jepang sebenarnya mengarah pada disediakaannya jok yang bisa direbahkan. Bukan memperbolehkan tempat tidur atau ‘sleeper’.
Ketentuan itu diriset oleh perusahaan ini selama 10 tahun hingga kemudian menemukan bentuk jok yang bisa dibuat datar secara penuh itu. (EW)
Bus penumpang di Jepang mungkin tidak stylish seperti di Indonesia, tapi soal faktor safety kemungkinan besar lebih baik (Foto : Otodriver/Erie W. Adji)








