Saat perhelatan GIIAS 2023 yang lalu, kampiun karoseri asal Malang, Adiputro, menghadirkan karya terbaru mereka yang hingga hari ini masih ‘trending topic’ di kalangan busmania. Ya, Jetbus 5 waktu itu muncul sosoknya dengan enam varian; Medium Bus, Sleeper Bus Dream Coach, MHD Single Glass, SHD Double Glass, SHD Single Glass, dan SDD.
Waktu itu, David Jethrokusumo, orang nomor satu di Adiputro lewat pesan singkat ke Bus-Truck.id menyebutkan bahwa desain Jetbus 5 mengalami perubahan desain yang revolusioner dari segi tampilan dibandingkan model sebelumnya. Tentu saja itu butuh proses yang disebutkannya “fundamental”. Terutama dalam ketersediaan sasis, namun beruntung bahwa memang tersedia saisi yang tepat untuk desain Jetbus 5.
Hingga waktu berjalan lebih dari satu semester kemudian, Jetbus 5 malah mendapatkan ‘pesaing’ yaitu makin maraknya ‘Jetbus 5’ versi counterfeit alias replica hasil garapan sejumlah bengkel reparasi bus dan juga karoseri skala kecil di sejumlah wilayah.
Itu merupakan pesanan dari berbagai operator bus regular maupun pariwisata yang belum berkesempatan memasukkan pesanan unit baru ke pihak Adiputro. Termasuk juga yang hendak merubah tampilan menjadi Jetbus 5 pada sisi depan maupun belakang, dan detail pendukungnya dengan basis bodi lawas.
Sejumlah komponen detail yang menjadi ciri khas bus model Jetbus 5 seperti lampu utama , lampu belakang, serta aksesoris lain seperti garnish dan selendang marak mulai diperjual-belikan di pasar aftermarket.
"Ya, kami anggap itu sebagai pujian terselubung, dalam artian sebegitu antusiasnya body repair dan PO-PO bus untuk memperoleh desain Jetbus 5," ungkap David Jethrokusomo, seperti dilansir oleh Tribunnews pekan ini (12/2).
Meski begitu, ia juga menyiratkan kekecewaan terhadap praktik penjiplakan semacam itu. " Kita kerja keras dengan keringat, pikiran, jasmani dan batin kita curahkan sepenuhnya selama setahun lebih untuk menghasilkan produk Jetbus 5 ini," ujarnya sembari mengungkapkan bahwa pihaknya mengakui kalau desain Jetbus kali ini mendapat tanggapan sangat baik dari para operator bus.
"Tapi ya sudahlah, setidaknya produk Jetbus 5 mendapat apresiasi yang sangat tinggi sampai menjadi standar barometer desain bus di Indonesia. Kita syukurin aja," pungkas pria berbadan gempal itu.
Desain lampu utama termasuk 'revolusioner' untuk dunia bus Indonesia
Per unit Jetbus 5 versi ori bisa dihargai Rp650 jutaan, versi 'KW'nya bisa menyentuh harga Rp150 jutaan
Desain ‘Lebih Praktis’
Secara teknis, Jetbus 5 patut disaluti. Fascia-nya modern dengan desain lampu anti mainstream yang mengubah penempatan lampu kota model LED memanjang di bagian atas, sementara untuk penempatan lampu utama digeser agak ke bawah.
Ubahan signifikan di wajah turut diimbangi revolusi interior demi kenyamanan penumpang bahkan kemudahan perwatan bagi operator yang menggunakannya.
"Beberapa perubahan di interior, seperti duckting, dasbor kita desain ulang. Memang untuk dasbor mungkin tidak jadi perhatian bagi penumpang tapi kita juga pikirkan para owner. Sehingga untuk pengemudi, kalau dulu dasbor kita ini mati dan mau diperbaiki misalnya ada kerusakan elektrikal, harus dilakukan perbaikan dengan "ngolong" lewat bawah bodi bus," urai David saat ditemui langsung di ajang GIIAS 2023 lalu.
"Nah sekarang di generasi Jetbus 5, panel dasbornya bisa diangkat untuk perbaikan tersebut bisa dilakukan dari dalam saja," pungkasnya waktu itu.
Baca juga: Jetbus 5 "Edisi 50 Tahun Adiputro" Tidak Akan Pernah Diproduksi Ulang
Baca juga: Desain Bus GIIAS 2023: Detail Dan Warna Jadi Kunciannya
Lampu Jetbus 2 dan 3 banyak dijual di situs belanja daring