Bus listrik yang akan beroperasi di wilayah DKI Jakarta akan terus bertambah, tahun ini pihak PT Transjakarta sudah mencanangkan pengadaan bus bertenaga listrik sampai 100 unit. Hal ini tentu akan bertambah lagi jumlahnya karena pihak Pemprov DKI Jakarta juga sudah berencana melakukan retrofit atas sejumlah armada bus kota bermesin konvensional menjadi bus listrik.
Jumlah unit bus mesin diesel dan CNG yang sudah masuk perencanaan menjadi bus listrik juga tidak main-main, sekitar 3.000 unit.
Hal ini seperti menegaskan bahwa tren bus kota di banyak kota besar dunia memang menuju ke penambahan jumlah kendaraan transportasi massal bertenaga listrik. Tentu saja hal ini membuka peluang masuknya sejumlah pabrikan yang punya kemampuan membuat bus listrik ke pasar.
PT VKTR Teknologi Mobilitas adalah salah satunya. Dalam sebuah pertemuan, Dino A. Ryandi, selaku Chief Operating Officer, menyebutkan bahwa pihaknya tidak hanya menghadirkan kendaraan. “Kami juga sudah punya rencana untuk menghadirkan sebuah ekosistem mobilitas yang ramah lingkungan, salah satunya yang saat hadir saat ini adalah lewat bus listrik,” ungkapnya.
Pihak VKTR sendiri punya kerjasama strategis dengan pabrikan bus listrik BYD. “Kami sudah mendatangkan total 52 unit bus, tentunya akan bertambah,” ujar Ludiatmo, Chief Commercial Officer VKTR. Disebutkannya lagi saat dihubungi langsung (4/9) bahwa pihaknya memang mendatangkan unit bus secara utuh dan saat rilsi memakai merek BYD.
Seri bus yang dimaksud Ludiatmo adalah tipe K9, berjenis low deck yang panjangnya sekitar 12 meter, lebar 2,5 meter, dan tinggi 3,4 meter. Jarak sumbu roda mencapai 6,1 meter. Untuk bodinya saat ini merupakan bodi asli dari BYD berkode B12.
Pembangkit daya bus ini motor listrik AC Synchronous Motor berkapasitas puncak 300 kW atau setara 402 daya kuda, torsi puncaknya 1.100 Nm. Dan dukungan kebutuhan daya listriknya ada pada baterai BYD Iron-Phosphate berkapasitas 342 kWh.
Saat terisi penuh, bus listrik ini diklaim bisa berjalan sejauh 250 kilometer, konsumsi daya maksimum sebesar 1,3 kWh per km serta punya kecepatan maksimum hingga 70 km/jam.
Pengisian sampai penuh atas daya listrik diperlukan waktu 4 hingga 5 jam dengan mode pengisian AC dengan kapasitas 80 kW. Bisa juga pakai cara plug in dengan arus DC dengan waktu pengisian 1,5 jam hingga 2 jam.
Selain unit yang berspesifikasi CBU yang persiapan operasionalnya dilakukan di karoseri Tri Sakti, Magelang, pihak VKTR juga sudah memasukan sembilan unit sasis bus listrik ke karoseri Laksana di Semarang. “Waktu itu yang datang unit bus dalam bentuk CBU, sementara yang sembilan unit kali ini akan dibangung dengan bus yang berbodi ‘tinggi’,” jelas Ludiatmo yang jadi pembicara di seminar “Hak-hak Konsumen & Kelengkapan Keselamatan Kendaraan” (16/8).
Pihak Laksana sendiri mengiyakan bahwa sembilan unit bus yang rencananya akan beroperasi di Transjakarta sudah masuk ke unit produksi mereka. “Pakai bodi Cityline 3,” ujar Candra Dewi, Brand & Marketing Communication Manager Laksana (17/8).
Baca juga: 2030: Jerman Full Bus Listrik
Baca juga: MAN Hentikan Produksi Bus Mesin Diesel
#bus-truk-busindonesia-trukindonesia-safetydriving-defensivedriving-indonesia