Dalam beberapa waktu belakangan ada beberapa kali kejadian yang viral soal kendaraan besar seperti busa maupun truk bersenggolan dengan kendaraan yang lebih kecil saat keduanya berjalan searah. Tidak jarang sepeda motor juga mengalam hal serupa, kadang sampai merenggut nyawa
Satu hal yang umumnya menjadi ‘kelemahan’ dari sebuah gerak laju bus maupun truk adalah banyaknya potensi blind spot di seputaran kendaraan yang mereka kemudikan. Blind spot merupakan titik buta atau tidak terlihat oleh pengemudi dari posisi duduk mereka melalui penglihatan langsung lewat spion ataupun jendela.
Hal tersebut sejatinya juga harus jadi perhatian dari pemakai jalan lain. Sebagai langkah preventif agar terhindari dari kondisi terjepit sampai terkena ‘tendangan’ bagian buritan.
Bagian belakang bus, salah satu wilayah yang paling berbahaya untuk didekati saat posisi bus berjalan
Usahakan untuk menghindari area samping truk dengan gandengan yang panjang
Posisi pengemudi bus medium juga tidak bisa maksimal dalam memantau area blind spot
“Buat driver kendaraan besar ya harus bisa melihat apa yang ada di sekitar kendaraaan. Caranya, bisa dengan penambahan spion sekunder, pake navigator atau kenek untuk memastikan bisa melihat kondisi sekitar kendaraan dan melihat jauh depan,” ujar Catur Wibowo, instruktur Defensive Driving dari ORD yang berbasis di Bandung, Jawa Barat.
Dilanjutkan lagi oleh Catur, sebelum menjalankan kendaraannya, pengemudi kendaraan besar juga seharusnya memetakan gambaran yang luas soal medan jalan yang akan dan sedang dilewatinya. “Sepanjang perjalanan pengemudi perlu mencipatakan ‘lingkaran’ aman di sekitar kendaraannya, yang pasti Anda harus bisa yakin melihat serta terlihat,” jelasnya.
Saat kondisi malam hari atau cuaca gelap, pengemudi bus praktis hanya mengandalkan dua lampu kecil untuk pantau wilayah belakang bus
Meski begitu pemakai jalan lain, terutama pengendara kendaraan yang lebih kecil juga harus semakin waspada jika berdampingan dengan bus ataupun truk. Termasuk untuk bus maupun truk ukuran sedang.
Hal itu karena pengemudi truk ataupun bus praktis mengandalkan sudut pandang yang terlihat di kaca spion. Makin sulit lagi jika spesifikasi kaca spionnya hanya terdiri dari satu bidang saja yang menghadap ke arah belakang.
Seperti bus-bus di Jepang, sebenarnya ini posisi spion yang ideal untuk sebuah bus
Ada jenis spion bus maupun truk yang dalam satu pegangan terdiri dari dua sampai tiga bidang kaca yang membantu pantauan visual ke sejumlah arah.
Terakhir, Catur mengingatkan pemedui kendaraan besar dan juga kendaraan kecil,”Terus selalu berkomunikasi lewat lampu atau membunyikan klakson sehingga bisa dilihat serta diketahui oleh pengemudi kendaraan lain. Ingat prinsipnya, pastikan Anda melihat dan terlihat.”
Baca juga: Trik Desain ‘Anti Bocor' Di Bodi Avante
Baca juga: Tips Cek Rem Bus Dari Mercy
#bus-truk-busindonesia-trukindonesia-safetydriving-defensivedriving-indonesia