Bus tingkat dengan atap terbuka mungkin umum di luar negeri sebagai armada wisata hop on-hop off di dalam kota. Namun di Indonesia, bus tersebut sangatlah jarang.
Produk tersebut yang coba dikenalkan karoseri Adi Putro asal Malang, Jawa Timur dengan produk berbasis Jetbus 2+ SDD di ajang GIIAS 2017 silam.
Seperti disebut sebelumnya, ada modifikasi yang dilakukan pada bus ini dengan mengubah bagian atapnya dengan model terbuka.
Baca Juga: Nostalgia Bus Di Ajang GIIAS 2016 (II), Ada Bus Bergaya Cafe
Bus berwarna merah-putih dan abu-abu tersebut dibangun di atas sasis tronton, Scania K410IB. Dari bagian kabin, bus tersebut memiliki sejumlah perbedaan dari armada tingkat untuk kebutuhan antarkota.
Seperti desain joknya yang didominasi bahan plastik seperti bus dalam kota. Lalu kabin tanpa toilet, serta panel tangga yang berada di sudut kanan bus, bukan di sisi kiri samping pintu seperti bus AKAP.
Di atas, panel bodi dengan atap hanya ada di bagian tengah ke belakang saja. Kabin tertutup ini dilengkapi AC.
Baca Juga: GIIAS 2021 Direncanakan Akan Diselenggarakan Agustus 2021
Sedangkan jika berjalan ke bagian depan, akan bertemu dengan bodi tanpa atap yang dibekali kaca di kedua sisi dan bagian depannya. Di sisi tanpa atap tersebut, tidak dilengkapi pendingin udara.
Saat ini, bus tingkat tersebut menjadi salah satu armada Transjakarta yang didonasikan oleh PT United Tractors Tbk sebagai APM Scania di Indonesia.
Bus tersebut kerap terlihat dipakai di acara spesial. Seperti pawai kemenangan tim Persija Jakarta saat menjuarai Liga 1 Indonesia. Serta saat timnas Indonesia U-22 menjadi juara Piala AFF 2019 lalu.