Beranda Mobility Bus

Bus Chevrolet, Kenangan Angkutan Penumpang Di Indonesia

Bus
Penulis: Benny Averdi
Minggu, 8 Agustus 2021 15:00 WIB
Bus - Bus Chevrolet, Kenangan Angkutan Penumpang Di Indonesia
Bagikan ke:

Perkembangan kendaraan di Indonesia pada zaman dulu, tentu seiring dengan teknologi yang dibawa orang asing ke tanah air. Seperti Amerika, Inggris maupun Jerman di kala itu. Salah satu pabrikan tertua di Amerika, yaitu Chevrolet, yang berada di bawah naungan General Motors (GM), juga hadir di Indonesia mengisi rute jalan sejak dulu.

GM, hadir di Indonesia melalui distributornya yang didirikan pada 1927, yaitu NV General Motors Java Handels Maatschappij. Bahkan, di tahun 1938, seiring banyaknya permintaan akan kendaraan-kendaraan dari GM, pabrik pertama General Motors didirikan di Tanjung Priok, Jakarta, pada 1938, yang juga menjadi pabrik mobil pertama di Indonesia.

Menjelang kemerdekaan, banyak tentara sekutu yang menggunakan Chevrolet AK Series sebagai kendaraan angkutnya. Hal ini membuat pikap yang memiliki grill vertikal dan horizontal ini cukup populer.

Beberapa pengusaha transportasi, memanfaatkan pikap ini untuk dikaroserikan menjadi bus, untuk angkutan massal. AK Series, mengandalkan mesin bensin, segaris 6 silinder, berkapasitas 3.500 cc (90 hp) dan 3.700 cc (93 hp) dengan transmisi manual 3 percepatan.

Foto - Bus Chevrolet, Kenangan Angkutan Penumpang Di Indonesia

Bus Chevrolet ini, dikenal memiliki mesin yang ‘bandel’ dan kuat untuk melintasi pegunungan di Sumatra, sehingga populasi bus berlogo dasi kupu-kupu di pulau Andalas ini lebih banyak ketimbang Ford maupun Dodge yang lebih populer di pulau Jawa.

Kondisi ini pun berlanjut setelah Perang Dunia II, ketika Chevrolet mengeluarkan Advance Design di rentang tahun 1947 hingga 1955. Dengan ciri khas grill horizontal yang lebar dan besar, ia juga diandalkan menjadi bus di Sumatra. Mesinnya masih mengandalkan dapur pacu bensin, segaris 6 silinder.

Kemudian, di tahun 1955-1960, Chevrolet memperkenalkan Task Force bermesin 3.900 cc, masih dengan transmisi manual yang 3 percepatan.

Lantas era 60-an, Chevrolet Apache  dengan dua pilihan C dan K (4WD) yang juga disebut Lele, dengan grill besar di kap mesin bagian atas, marak mengisi angkutan massal.

Foto - Bus Chevrolet, Kenangan Angkutan Penumpang Di Indonesia

Hingga generasi kedua Apache, Chevrolet C50 Viking, produksi 1957-1973, mengisi hari-hari dunia transportasi antarkota di Sumatra dan wilayah lain di Indonesia. Mempunyai ciri lampu besar dan sein kotak di bawahnya, C50 diandalkan mengarungi berbagai pelosok, dengan mesin bensin 6 silinder segaris, 4.100 cc (136 hp) dan 4.800 cc (150 hp) dengan transmisi 4 percepatan.

Foto - Bus Chevrolet, Kenangan Angkutan Penumpang Di Indonesia

Namun, kejayaan bus Chevrolet pun memudar di era 80-an, dengan masuknya bus bermesin diesel yang lebih efisien, seperti Mercedes-Benz LP911, OF1113, Hino maupun Mitsubishi FE Series.

Tetapi, kenangan menggunakan bus Chevrolet, masih membekas di masyarakat Indonesia umumnya dan khususnya Sumatra, hingga kini.

#chevrolet #bus

Apakah kualitas mobil China sudah bisa disandingkan dengan mobil Jepang dan Eropa?

Mobil China pernah punya sejarah kelam dalam hal kualitas. Saat ini produk mobil China yang hadir di Indonesia sudah punya kualitas yang lebih baik dibandingkan produk saat itu.

Polling by Otodriver

Bagikan ke:

Dapatkan update berita pilihan dan terbaru setiap hari dari otodriver.com. Mari bergabung di Channel Telegram OtoDriver, caranya klik link https://t.me/otodriver, kemudian join. Anda Harus install aplikasi telegram terlebih dahulu.