OTODRIVER - Salah satu raksasa otomotif asal Jepang yakni Nissan mengambil berbagai langkah strategis, dengan tujuan memberikan kemudahan untuk setiap pengguna.
Kali ini, jenama asal Jepang ini melakukan langkah revolusioner, di mana memutuskan menggandeng Tesla untuk mengadopsi American Charging Standard (NACS).
"Mengadopsi standar NACS menggarisbawahi komitmen Nissan untuk membuat mobilitas listrik lebih mudah diakses, sejalan dengan visi jangka panjang kami untuk meningkatkan elektrifikasi yang diuraikan dalam rencana ambisi 2030," kata Jeremie Papin, Ketua Nissan Americas, dikutip dari laman Arenaev.
Nantinya model Ariya yang sudah dilengkapi dengan Combined Charging System 1 (CCS1) untuk pengisian cepat DC, memungkinkan menggunakan tempat pengisian tersebut.
Langkah ini juga menjadi bukti nyata keseriusan Nissan di lembaran baru elektrifikasi. Di mana, telah menargetkan 40 persen penjualan akan sepenuhnya bertenaga listrik pada tahun 2030.
Nissan juga berencana untuk terus memperbanyak line up kendaraan listrik baru yang akan dirakit di pabrik Nissan di Canton, Mississippi, mulai akhir 2025.
Seperti diketahui, tidak hanya Nissan saja yang telah mengadopsi pengisian daya dari Tesla, beberapa pabrikan ternama juga sudah terlebih dahulu, meliputi Ford dan General Motors, Volvo, dan Polestar. (AAR).
#nissan-ariya #mobil-listrik #kendaraan-listrik #nissan #tesla #charging-station #elektrifikasi