OTODRIVER - Saat ini stasiun pengisian mobil listrik mulai banyak tersebar di Indonesia. Meski begitu, harganya tergolong berbeda-beda tidak seperti BBM yang menyesuaikan produsen satu dengan yang lainnya.
Adapun saat ini, terdapat tiga jenis SPKLU yang tersedia di tanah air :
1. Slow charging : Waktu pengisian baterai memakan waktu lebih lama dibandingkan medium charging dan fast charging.
2. Medium charging : Waktu pengisian baterai lebih cepat daripada slow charging, namun lebih lama dibandingkan dengan fast charging.
3. Fast charging : Waktu pengisian baterai paling cepat dibandingkan jenis SPKLU lainnya.
Harga SPKLU untuk mobil listrik bervariasi tergantung dari penyedia layanan. Menurut Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), harga SPKLU untuk mobil listrik berkisar antara Rp 1.650 per kWh sampai Rp 2.475 per kWh. Tergolong lebih hemat ketimbang BBM yang saat ini termurah di belasan ribu.
Sebagai contoh, di kawasan Gading Serpong, Tangerang, ada EVCuzz yang bisa diakses via aplikasi dengan biaya sebesar Rp 2.475 per 1 kWh dan tersedia 24 jam. Kalau ini sifatnya slow charging. Dengan waktu pengisian berkisar di 6-8 jam.
Gambarannya, apabila Anda memilih biaya cas mobil listrik Rp 2.475 per kWh dan Anda mengisi mobil listrik yang memiliki kapasitas baterai 18 kWh seperti Wuling Air EV tipe Standard Range, adalah Rp 2.475 x 18 = Rp 44.550 dengan jarak tempuh sekitar 200 km. Stasiun pengisian rumahan seperti ini, cocok untuk Air EV atau DFSK Seres dengan kapasitas baterai dan daya tampung daya listrik yang kecil.
Sementara Shell memberlakukan berbeda, mereka menawarkan paket pengisian selama 30 menit dibalut dengan paket belanja Shell deli2go Rp 85.000. Sistemnya fast charging 50 watt dengan daya pengisian hingga 25 kWh, dengan kata lain jika kalau mobil Anda Ioniq 6 dengan kapasitas baterai 77,4 kWh, maka baterainya sudah terisi sekitar 25% hanya dalam waktu 30 menit.
Sayangnya tidak semua mobil listrik bisa memanfaatkan fast charging. Contoh gambaran di atas, Air ev tidak bisa memanfaatkan fast charging di Shell atau SPKLU karena memang tidak tersedia sistem yang mensuport.
"Wuling Air ev menggunakan soket charger jenis GB/T serupa dengan AC type 2, soket jenis ini tidak support pengisian daya baterai DC fast charging," sebut Fanda Dritanto, Aftersales Technical Manager Wuling Motors dalam peluncuran model terbaru di GIIAS 2023. (AB)