Jika Anda mengenal Tesla sebagai salah satu pelopor mobil listrik. Di kawasan ASEAN, seharusnya Anda juga mengenal VinFast yang sejak lama sudah memamerkan mobil listrik versi jalan raya.
Sebagai kompetitor terkuat Tesla di Vietnam, VinFast bahkan rela menyesuaikan harga mobil mereka agar tetap bersaing dan mampu mencuri perhatian konsumen Tesla.
Seperti dilansir Reuters, VinFast yang mulai beroperasi pada 2019, bersiap untuk ekpansi ke Amerika Serikat. Pabrikan asal Negeri Naga Biru ini berharap dapat bersaing dengan pembuat mobil besar asal Negeri Paman Sam, dengan mengandalkan dua model, yaitu VF8 dan VF9.
Kedua model listrik tersebut, ditawarkan dengan banderol US$ 59 ribu atau Rp 800 jutaan dan US$ 83 ribu atau Rp 1,2 miliar. Sedangkan pesaingnya, Tesla menawarkan Model Y dengan harga dasar US$ 52.990 setara Rp 790 jutaan yang turun dari US$ 65.900 di pasar Amerika Serikat.
"Sebagai merek baru yang memasuki pasar, ketika merek lain menurunkan harganya, kami harus melakukan promosi untuk memastikan daya saing VinFast," ujar Juru Bicara VinFast, dalam sebuah pernyataan resmi.
"Kami sedang mempertimbangkan banyak program promosi, dan akan segera mengumumkannya," tambahnya.
Sementara itu, pernyataan VinFast ini tidak merinci secara detail, apakah promosi yang dimaksud mencakup pemotongan harga.
VinFast sendiri telah mulai melakukan pengiriman gelombang pertama kendaraan listriknya sebanyak 999 unit ke Amerika Serikat, pada November 2022 lalu. Kemudian, akan dilanjutkan dengan mengirimkan ke pelanggan pada Januari 2023.
VinFast sendiri telah mengatakan sudah mendapatkan hampir 65 ribu pemesanan secara global, dan berharap dapat menjual sebanyak 750 ribu unit EV setiap tahun pada 2026.