Tesla mendapatkan banyak keuntungan di tahun 2021 kemarin. Pasalnya produsen asal Amerika Serikat tersebut telah mengirimkan sebanyak 308.600 unit mobil listrik. Bahkan jumlah tersebut lebih tinggi dari perkiraan analis yang hanya sebanyak 263.026 unit.
Seperti dilansir Reuters, secara keseluruhan pada 2021 jenama asal Amerika Serikat ini berhasil mengirimkan hampir satu juta unit atau sebanyak 936 ribu unit. Pencapaian tersebut, meningkat 87 persen dibanding 2020 atau tahun pertama pandemi Covid-19 melanda dunia.
Sementara itu, seperti pabrikan lainnya Tesla juga menghadapi kekurangan komponen karena krisis logistik global dan penutupan pabrik karena pandemi. Namun, perusahaan milik Elon Musk ini, berhasil mengatasi berbagai masalah dengan memprogram ulang perangkat lunak untuk menggunakan chip yang lebih sedikit.
Zachary Kirkhorn, Kepala Keuangan Tesla, mengatakan pada Oktober 2020 sulit untuk memprediksi seberapa cepat perusahaan akan dapat meningkatkan produksi di pabrik-pabrik barunya.
Analis memperkirakan pabrik baru mulai beroperasi awal tahun ini, dan meningkatkan produksi dan mengurangi banyak kendala pasokan.
“Tesla terus mengabaikan krisis pasokan chip dan jelas telah menggenjot (pabrik) Shanghai dengan kecepatan sangat tinggi," kata analis Cowen Jeffrey Osborne.
"Kami mengharapkan peningkatan bertahap (pabrik) Berlin dan Austin dan mengantisipasi jalan landai itu akan menyebabkan perlambatan ekspor dari Shanghai, banyak di antaranya telah menuju Eropa pada 2021," lanjut Osborne.
Untuk kuartal terakhir 2021, produksi Model 3 dan Y naik 79 persen menjadi model terlaris, tetapi model andalannya Model S dan X turun 19 persen, dan sebagian besar disebabkan perlambatan produksi karena perusahaan memasang peralatan baru.