Mobil listrik kini sedang gencar dipasarkan di Indonesia. Pemain besar mobil listrik saat ini bisa dikatakan adalah Hyundai yang kini memasarkan total 3 jajaran mobil listriknya di tanah air.
Di balik sisi positif dari ekosistem mobil listrik, mungkin banyak yang meragukan dari usia pemakaian baterai dari sebuah mobil listrik. Karena, baterai merupakan peranti paling vital dari mobil ramah lingkungan ini.
Namun, pihak PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) sendiri menjanjikan garansi masa pakai baterai yang cukup lama bagi konsumen mobil listriknya di Indonesia.
“Untuk garansi baterai sama (dengan Kona Electric dan Ioniq), yaitu 8 tahun atau 160.000 km," ujar Putra Samiaji selaku Head of Before Service Department PT HMID saat acara recharge Your Life with Hyundai Ioniq 5 di Bandung, Jawa Barat (20/6).
Namun setelah masa garansi habis, akankah satu peranti baterai perlu dilakukan penggantian? Rupanya konsumen bisa mengganti setiap modul yang ada di baterainya
“Nah, setelah 8 tahun itu, biasanya tidak satu gelondong itu baterai diganti. Dilihat lagi modul-modul baterai mana yang mulai melemah serta malfunction-nya di mana. Dan bisa diganti per modulnya. Untuk Ioniq 5, tipe Long Range memiliki 8 modul baterai. Sedangkan Standard Range memiliki 6 modul baterai. Masing-masing modul memiliki 4 sel, sehingga secara keseluruhan, tipe Long Range memiliki 32 sel, dan tipe Standard Range memiliki 24 sel,” tambah Putra
Selain itu, pihak HMID juga memerincikan harga parts baterai serta modul yang ada di Hyundai Ioniq 5.
“Kalau secara umum baterai mobil EV itu harganya 40-50% dari harga kendaraan. Per modulnya untuk Ioniq 5 itu antara Rp 30 juta hingga Rp 40 juta,” jelas Tony Hadiyanto, Head of Parts Department PT HMID di kesempatan yang sama.