Mobil listrik (EV) dipandang sebagai sebuah solusi masa depan karena dianggap jauh lebih bersih dibandingkan dengan mesin bakar yang meraja sejak satu abad ini.
Walau masih belum menjadi mayoritas, namun terdapat peningkatan pesat dalam perniagaan mobil listrik murni maupun hibrida dalam beberapa tahun terakhir. Seperti diungkapkan oleh justenergysolution.com, pasar mobil listrik dan hybrid di Eropa, Cina dan Amerika Utara terus bertumbuh secara cepat.
Mobil listrik murni merupakan goal dari perjalanan evolusi mobil yang berusaha untuk lepas dari bahan bakar fosil.
Walau demikian, dengan segala kelebihannya, mobil listrik pun punya kekurangan. Berikut kelebihan dan kekurangan dari mobil listrik murni.
Kelebihan
a.Lebih murah dalam operasional
Uang yang dipergunakan untuk melakukan pengisian daya listrik jauh lebih murah dibandingkan dengan uang yang dipergunakan untuk membeli BBM. Merunut dari perhitungan di Inggris untuk 12 ribu km hanya diperlukan biaya sebesar £80 atau Rp 160 ribuan saja.
Jika dibandingkan dengan rata-rata konsumsi bahan bakar 1 liter tiap 10 km, dengan harga misalkan seliter Rp 10 ribu, untuk jarak 120 ribu kilometer akan menghabiskan biaya Rp 120 juta.
b. Low Maintenance
Motor listrik tidak sekompleks mesin bakar yang memiliki banyak sekali bagian bergerak. Maka bagian yang mengalami keausan tidak akan sebanyak mobil mesin bakar.
c. Kencang dan Senyap
Mobil listrik mampu berakselerasi lebih spontan dibandingkan dengan mobil biasa. Mobil ini sangat senyap di mana mesinnya hanya menghasilkan suara berdengung saja. Saking senyapnya beberapa pabrikan melengkapi mobilnya dengan suara artificial dengan tujuan bahwa pengguna jalan lain akan tahu saat mobil ini melintas.
d. Tidak memiliki emisi karbon
Dalam penggunaannya mobil listrik jauh lebih bersih dibandingkan mobil konvensional. Hal ini terbukti dengan membaiknya kualitas udara di beberapa kota di Eropa yang sudah banyak menggunakan jenis mobil ini. Sebagai catatan, sumber pembangkit listriknya pun harus menggunakan pembangkit yang ramah lingkungan dan bukan berasal dari bahan bakar fosil.
Kekurangan
a. Jarak tempuh terbatas
Jarak tempuh mobil listrik relatif terbatas, untuk itu ketika harus menempuh jarak perjalanan jauh maka pengguna harus memastikan posisi charging station terlebih dulu pada jalur yang dilewatinya.
b. Butuh waktu lama isi baterai
Proses pengisian daya listrik pada baterai mobil listrik jauh lebih lama dibandingkan dengan waktu isi bensin mobil biasa. Sebagai perbandingan waktu normal charge mobil memakan waktu 30 menit hingga 12 jam (dikutip dari Qaora.com). Walau saat ini tersedia fitur quick charging namun tetap saja untuk mengisi penuh baterainya butuh waktu lebih banyak dari sekedar mengisi penuh BBM ke dalam tangki mobil konvensional. Waktu pengisian quick charge rata-rata berlangsung 15 menit.
c. Harga beli yang mahal
Untuk memiliki mobil listrik butuh modal awal yang lebih besar dibandingkan memiliki mobil konvensional sekelasnya. Hal ini dikarenakan teknologi mobil listrik masih sangat mahal. Untuk itu, banyak negara memberikan insentif pajak untuk merangsang pertumbuhan pasar mobil listrik.
d. Pilihan terbatas
Saat ini jumlah mobil listrik yang beredar tak sampai seujung kuku dibandingkan populasi mobil konvensional, sehingga pilihannya pun sangat terbatas. Namun di masa akan datang besar kemungkinan akan berbalik 180 derajat,
e. Diperlukan ketersediaan infrastruktur pendukung
Mobil listrik sangat tergantung dengan pengisian daya dari sumber eksternal baik berupa listrik dari rumah tangga, gedung perkantoran maupun stasiun pengisian listrik umum dengan spesifikasi tertentu.
Butuh perubahan infrastruktur pendukung seperti charging station lebih banyak dan tersebar di berbagai daerah.