keluarga Honda Brio yang terdiri atas Satya dan RS dinobatkan sebagai mobil lansiran PT Honda Prospect Motor dengan penjualan terbanyak di Indonesia.
Kami pun berkesempatan menjajal langsung si laris ini dengan cara yang cukup unik yakni dengan fuel efficiency battle yang diadakan oleh PT Honda Prospect Motor pada Rabu, 20 Maret 2019 lalu.
Sebanyak 20 unit Brio Satya CVT harus berkompetisi lomba irit melalui jalur sepanjang 70 km yang diawali di markas besar PT HPM di bilangan Sunter Jakarta Utara dan finish di sirkuit Sentul di Bogor Jawa Barat.
Kami start pada pukul 09.30 WIB dan diharuskan finish maksimal dalam waktu 2 jam.
Tidak ada yang bisa digambarkan tentang agresifan Brio yang sangat dibanggakan Honda di sepanjang jalur. Bahkan kami harus rela tidak menyalakan penyejuk ruangan guna mengejar efisiensi secara maksimal.
Mesin L12B i-VTEC dengan semburan daya 90 PS/6.000 rpm dan torsi 110 Nm/4.800 rpm diklaim sebagai yang terbesar di kelas LCGC. Kinerja mesin 4 silinder yang dipadukan dengan CVT memberikan pengendaraan yang halus dan lembut.
Dengan jendela menganga, kami tak banyak terusik dengan suara dari luar kabin. Walau suara ban masih terdengar, namun masih sangat bisa ditolerir.
Setelah melewati semua etape, akhirnya kami berhasil finish dengan hasil konsumsi bahan bakar tertera di MID 29,5 liter/km. Bukan yang terbaik memang, namun setidaknya cukup memuaskan mengingat kami berhasil berada di posisi ke 4 teririt.
Keagresifan dan performa Brio baru benar-benar kami rasakan pada saat sesi slalom yang diadakan di halaman parkir sirkuit. Kali ini kami berganti mobil dengan Brio RS.
Dalam kesempatan ini Brio kami pacu sekencangnya sembari melakukan manuver-manuver dalam trek yang dirancang sedemikian rupa dengan menggunakan cone.
Ciri khas CVT nampak pada tarikan awal yang terasa lemas pada putaran bawah, namun semuanya terbayar saat melalui beberapa handikap. Dengan wheelbase yang lebih panjang dari sebelumnya Brio cukup lincah melahap lintasan. Penambahan jarak sumbu roda ini memberikan pengendaran yang lebih halus dan tidak setajam generasi sebelumnya.
Dengan selisih wheelbase 60mm lebih panjang (2.405 mm, sebelumnya 2,345 mm) memberikan kontribusi bagi penambahan ruang kaki penumpang bagian belakang, walau masih terasa sempit untuk orang dengan tinggi badan 170 cm.
Kesimpulan
All New Brio baik itu Satya ataupun RS hadir dengan ruang yang lebih lapang dari generasi sebelumnya. Hal ini memberikan kontribusi yang cukup signifikan pada penambahan volume ruang kaki (leg room).
Dari segi kontruksi kendaraan, penambahan panjang sumbu roda ini berimbas pada terkoreksinya titik pusat gravitasi menjadi lebih sentral untuk menyeimbangkan bobot bagian depan dan belakang kendaraan.
Selain itu terdapat penambahan panjang keseluruhan hingga 190 mm. Kapasitas bagasi pun meningkat 84 liter lebih besar menjadi total 258 liter, sehingga lebih leluasa dalam membawa barang.
Honda berhasil memberikan perubahan yang signifikan untuk handling dan ruang yang lebih lega pada Brio.
Perubahan desain dengan model bagasi dengan frame banyak disayangkan oleh para dieharder Honda. Ciri khas Brio dengan pintu bagasi full kaca yang disebut-sebut menjadi titisan desain Honda Civic generasi II model dua pintu sirna sudah.
Walau penampilan Brio nampak lebih ‘normal’ namun perubahan ini membuat Brio memiliki pintu belakang yang lebih kokoh dan sekaligus menghilangkan kekhawatirkan kaca pecah saat bagasi ditutup terlalu kencang.
Kelebihan
- Tenaga mesin terbesar di kelasnya
- Handling oke
- Konsumsi BBM cukup irit
Kekurangan
- Material terkesan murah
- Harga kemahalan
Spesifikasi
Honda All New Honda Brio
All New Honda Brio Satya S M/T Rp 140.000.000,-
All New Honda Brio Satya E M/T Rp 148.500.000,-
All New Honda Brio Satya E CVT Rp 163.500.000,-
All New Honda Brio RS M/T Rp 176.000.000,-
All New Honda Brio RS CVT Rp 191.000.000,-
Harga On The Road Jabodetabek
Kapasitas mesin: 1.200 cc 4 silinder
Tenaga maksimum: 90PS/6.000 rpm
Torsi maksumum: 110 Nm/4.800 rpm
Penggerak : Roda depan