Apa yang terlintas di pikiran saat anda mendengar kata Bentley? Sedan super mewah? Mobil sport? Ternyata keduanya menjadi satu paket dalam harga fantastis. Semua itu akan menenggelamkan anda dalam kenikmatan luar biasa manakala sudah berada di balik kemudinya dan perlahan menekan pedal gas. Sirkuit Sentul, Bogor, menjadi tempat untuk membuktikan kata-kata tadi.
Dengan hadirnya Bentley Continental GT V8 S otomatis menambah varian Bentley Continental di Tanah Air. Hal ini dipercaya PT Grandauto Dinamika (GAD) sebagai APM Bentley akan laris manis diserap pasar luxuy cars Indonesia.
Setelah acara seremonial perkenalan Bentley Continental GT V8 S, pihak PT GAD memberi kesempatan OtoDriver menjajal langsung unit test berwarna jingga itu. Bodinya yang bongsor dengan lekukan desain khas aristokrat Bentley namun tetap memadukan unsur kemewahan modern menjadikannya tampil tetap stylish.
Pada unit test kali ini yang paling menarik perhatian kami adalah warnanya yang cukup menyegarkan mata. Bagi beberapa orang mungkin berpendapat miring saat melihat mobil super mewah nan serius berwarna oranye lebih cocok untuk mobil anak muda. Tapi tentu sangat sedikit anak muda yang memiliki Rp 8 miliar lebih untuk dibelanjakan membeli mobil ini. Justru di situlah kelihaian Bentley dalam memadukan unsur kemewahan dan tampilan yang stylish. Dengan warna jeruk, secara keseluruhan membuat mobil ini jadi tak nampak begitu galak.
Model ini sudah melakukan facelift meskipun tak terlalu drastis ubahannya. Dua headlamp bulat di tiap sisi kiri-kanan tetap dipertahankan pabrikan asal Inggris ini. Grill berukuran besar yang tak ada bedanya dari varian W12 6.000 cc kian menambah kesan eksklusif. Aura sporti baru terlihat saat memalingkan pandangan ke bumper bagian bawah yang terintegerasi dengan kawat ram "sarang lebah".
Begitu juga bumber bagian belakang yang sebenarnya hanya berdesain garis lurus namun karena dipadu ujung knalpot yang sporti jadi terlihat gahar secara menyeluruh. Tapi area bagasi lagi-lagi tetap mempertahan kan ciri khas Bentley.
Mobil dua pintu ini menggunakan pelek berukuran 21 inci pada keempat rodanya. Desain pelek berpalang tujuh ini sebenarnya lebih cenderung terlihat elegan dari pada sporti. Dan tampilannya sangat pas bepadu dengan bodi kiri dan kanan yang minim lekukan.
Sepasang spion yang dilengkapi lampu sein LED cukup kontras warnanya dalam dominasi warna jingga menyala di bodi. Detail warna spion bisa saja disesuaikan senada warna bodi jika calon pemilik berkehendak. Karena Bentley mengakomodir keinginan tiap konsumennya untuk mempersonalisasi tiap mobilnya.
Puas menelisik eksterior coupe asal Britania Raya ini, OtoDriver pun masuk ke dalam kabinnya. Lagi-lagi Bentley menyebut bahwa calon konsumennya bisa menentukan bahan dan warna apa yang dipakai untuk material pembungkus jok dan beberapa panel. Yang jadi unit test kali ini interiornya tampil cukup elegan. Kulit jok berwarna krem dan hitam senada dengan door trim dan lingkar kemudi.
Saat duduk di bangku depan, akan ada mekanisme kepala seatbelt yang otomatis maju dari belakang menyodorkan ke arah punggung. Menyesuaikan bangku pengemudi juga sangat dimanjakan dengan berbagai pilihan penyetelan. Saat memajukan bangku, secara otomatis setir juga perlahan turun, mobil ini seolah paham jika pengemudinya berpostur pendek.
Bentley menghadirkan head unit layar sentuh berukuran 8 inci yang bisa menampilkan sistem navigasi, dan audio dengan kapasitas penyimpanan memori hingga 30 GB. Bahkan penyetelan suspensi hingga percakapan telepon bisa dioperasikan melalui layar ini.
Sudah gatal ingin merasakan seperti apa performanya, kami pun menyalakan mesin grand tourer ini. Sabuk pengamana sudah pakai, pintu masih terbuka. Terasa cukup berat ternyata untuk menutup pintunya, untungnya dilengkapi penarik vakum. Sempat menekan pedal gas sebelum pintu tertutup, raungan mesin V8 terdengar galak bernada serak.
Bentley Continental GT V8 S menganut transmisi otomatik delapan pecepatan yang memindahkan gigi hampir secepat kopling ganda. Sebelum jalan tuas transmisi diposisikan pada mode S. Perasaan lumayan berdebar saat perlahan jalan keluar area pitlane, dan begitu masuk trek langsung saja coba tancap gas. Masuk di tikungan pertama alias R1, suspensi bekerja sangat baik.
Berbeda dengan tipe V8 (tanpa S), mobil ini memiliki setting suspensi Sport yang lebih keras. Tak akan membuai Anda dengan kenyamanan ala Bentley, tapi membuat mobil berbobot 2 ton lebih ini menikung layaknya mobil sport ringan. Selain suspensi, V8 S juga memiliki mesin bertenaga 20 dk lebih besar.
Mencoba lebih dalam lagi menekan pedal gas, tarikan mesin 4.000 cc dengan suntikan twin-turbocharged benar-benar membuat punggung menempel dengan sandaran jok. Uniknya nyaris tak ada suara bising mesin yang masuk ke dalam kabin. Redaman suara di kabin sangat baik. Akselerasi mobil ini tak main-main. Dengan penggerak all wheel drive, ia mampu mencatat 0-100 km/jam tak sampai 5 detik.
Jelang memasuki ke sebuah tikungan yang cukup teknikal, pedal gas sedikit dikendorkan dan mobil mudah saja menuruti perintah dari lingkar kemudi. Setelah itu dicoba akselarasi spontan dengan menghentakkan pedal gas, mobil berbobot 2.750 kg ini pun bisa melesat dengan baik. OtoDriver pun paham seperti apa rasanya hentakan 521 dk.
Masuk ke tikungan terpelan di Sentul yakni S kecil, suspensi 4 link double wishbone dan trapezoidal multi-link yang mengawal keempat roda dengan sangat baik mendukung manuver. Tikungan chicane ini dapat mudah dilibas dengan suspensi yang terkendali oleh komputer mobil.
Keluar S kecil dihadapkan dengan trek lurus, otomatis transmisi bekerja keras menyalurkan tenaga mesin. Transmisi otomatik dari supliernya, ZF, sangat baik menyalurkan tenaga dengan lost power yang relatif sedikit. Anda bisa bayangkan saat naik dari lantai satu ke lantai dua dengan anak tangga yang lebih banyak, tentu tenaga yang dikeluarkan lebih sedikit bukan? Demikian pula pada transmisi yang punya rasio sampai delapan percepatan.
Oh ya, Continental GT V8 S tersedia pula fitur padle shift di lingkar kemudi. Tapi dalam kesempatan ini kami lebih memilih untuk tak menggunakannya. Sampai masuk ke sebuah tikungan cepat tak terasa juga gejala body roll. Untuk versi V8 S ini, Bentley mereduksi ketinggian suspensi sampai sekitar 10 mm, fitur Electronic Stability Control juga berperan dalam handlingnya yang sangat baik.
Sayang pada sesi test ini tak membolehkan kami untuk melintasi trek lurus di depan tribun. Saat berbincang dengan Roland Staehler, Chief Operating Officer PT GAD di paddock, ia menyebut bahwa Continental GT V8 S bisa menyentuh top speed sampai 308 km/jam. Oh my God!
Secara umum Bentley V8 S ini terasa sama mengesankannya dengan versi W12 6.000 cc bertenaga 635 dk. Ia tetap terasa sangat cepat, halus, berfitur sama serta suaranya pun begitu merdu dan berwibawa. Tapi memang ada sedikit ganjalan bahwa ini bukan varian tertinggi. Secara kesan berkendara tidak terlalu masalah bagi kami. Tapi secara psikologis bukan yang diinginkan kaum berduit, karena biasanya mereka selalu ingin versi tertinggi.
Kesimpulan
Dalam sebuah Bentley Continental GT V8 S terdapat perwujudan sebuah grand tourer yang stylish mewah dengan kelincahan berkendara yang agrsif. Dengan tenaganya yang luar biasa besar cocok bagi anda yang mencari kecepatan tinnggi. Tapi dengan daya tariknya tersendiri, Continental GT V8 S sangat pas untuk sekedar menghadiri sebuah pesta mewah, dan membuat pemiliknya tampak penuh wibawa. Bicara value for money, V8 S ini lebih menarik ketimbang versi W12 yang lebih mahal Rp 1-2 miliar.
Kelebihan
- Mesin sangat bertenaga
- Kehalusan
- Fitur selengkap W12
- Ada pilihan personalisasi mobil
Kekurangan
- Bangku baris kedua terasa cukup sempit
- Harga setara supercar Italia
- Jaringan servis sangat terbatas
Spesifikasi:
Bentley Continental GT V8 S
Harga: Rp 8 Miliar off the road (estimasi)
Kapasitas Mesin: 4.000 cc V8 twin turbo
Tenaga maksimum: 521 dk/6.000 Rpm
Torsi maksimum: 680 Nm/1.700 rpm.
Transmisi: Otomatik 8-Speed
Penggerak: All Wheel Drive
Foto tambahan: